"Selain untuk membuktikan ketangguhan Honda CB150R Streetfire, kelas ini juga dibuat untuk mendidik pembalap mulai usia dini agar terbiasa balapan dengan motor sport. Makanya usia pembalap yang ikut di kelas ini semuanya dibawah 20 tahun," ucap Anggono Iriawan, Manager Safety Riding & Motorsport PT. Astra Honda Motor (AHM).
Seri terakhir ini, ada 19 pembalap yang ikut bertanding di kelas CB150R. Total 10 lap yang harus dilibas para pembalap di kelas pembinaan yang dibuat oleh AHM ini.
Jalannya lomba sendiri berjalan sengit. Aditya Pangestu yang start di posisi terdepan mengalami nasib sial di lap-lap awal. Unggul setelah lepas start, Aditya harus tersungkur di lap ke-dua. Begitu juga dengan Andi Gilang yang harus ikut mencicipi wangi aspal Brigif.
Roni Kurniawan yang tampil konsisten di setiap lap-nya, berhasil keluar sebagai juara di kelas ini. Disusul oleh Tommy Salim diposisi ke-dua, dan Reynaldi Pradana yang harus puas mengisi podium ketiga.
"Tenaga motor terus terisi disetiap putaran, dan suspensinya juga bagus. Meski bermain di sirkuit non permanen, motor ini tetap enak diajak manuver. Ini bukti motor sport tetap aman dipakai balap di sirkuit non permanen," ucap Roni yang membela tim Honda Daya Adicipta Helmi Hendra FDR
Untuk tahun depan, AHM akan kembali memasukan kelas khusus CB150R dalam pagelaran HRC. Masalah regulasi, masih mengikuti regulasi yang ada di tahun ini.
"Belum ada rencana untuk membuka kelas baru untuk CB150R. Ini kelas pembinaan, makanya regulasi masih mengikuti yang telah berjalan di tahun ini," tutup Anggono. (ADV)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR