Belgia – Balap Formula Renault 3.5 akan berlangsung di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia pekan ini. Pembalap Indonesia, Sean Gelael belajar dari sejarah panjang tim Carlin di sirkuit itu.
Tahun lalu, tim Carlin memang tidak ikut berkompetisi di Formula Renault 3.5. Tetapi memiliki sejarah panjang di Spa, yang menggambarkan bagaimana Sean akan mengikuti jejak dari sejarah tersebut.
Misalnya kejadian di 2006. Saat berlaga untuk pertama kalinya di Spa, Sebastian Vettel sedang berada di posisi kedua di dalam mobil Carlinnya, saat mengalami kecelakaan parah yang hampir saja mengakibatkan ia kehilangan jari tangannya.
Kejadian itu masih merupakan insiden yang paling menakutkan bagi Vettel sepanjang kariernya.
Tahun 2009, Jaime Alguersuari finish posisi keenam di Spa, sementara di 2011 Jean-Eric Vergne menjadi juara. Kedua pembalap ini kemudian bergabung di balap F1 bersama tim Toro Rosso.
Pebalap Carlin lainnya, Kevin Magnussen juga berhasil menjadi juara dengan dua kali menempati posisi terdepan saat start di tahun 2012, sebelum ia masuk ke F1 bersama tim McLaren.
Pembalap-pembalap terkemuka lainnya seperti Robert Wickens dan Mikhail Aleshin juga pernah menang di Spa bersama Carlin.
Jadi, Sean sangatlah paham bahwa kesuksesan di Formula Renault 3.5 dapat membawanya mengalami hal-hal besar. Sebagai pendatang baru, Sean harus fokus untuk memperoleh point seperti di Monako.
“Kepercayaan diri adalah segalanya dalam balapan. Hasil yang sangat baik di Monako memberi kami momentum untuk menuju balapan akhir pekan mendatang. Saya berharap dapat menggunakannya untuk mendapatkan hasil lebih baik lagi,” kata Sean seperti press release yang dikirimkan ke otomotifnet.com. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR