Diantara masalah yang dialaminya adalah pecah ban belakang di Special Stage (SS) 2. Beruntung masih bisa finish dan ganti ban di pos setelah garis finish. Namun di SS5 ia justru tampil terlalu agresif dan sempat melegar keluar lintasan. “Jalannya sangat kasar, makanya banyak masalah yang terjadi di leg-leg awal,” papar Subhan.
Meski mampu tampil apik meraih hasil bagus di leg ketiga, namun ternyata itu belum cukup untuk mengubah posisinya di klasemen pereli tercepat di PWRC Italia. Namun ia sangat berharap mampu mengamankan posisi 3 di klasemen pereli akhir musim nanti.
“Kami akhirnya memutuskan untuk mengamankan posisi keempat saja. Tak sesuai target memang, tapi itulah hasil maksimal yang bisa kami lakukan. Lebih baik di posisi itu dari pada ngotot tapi berisiko terhenti di tengah lomba seperti dialami sejumlah peserta. Sejak dari SS13 kami lebih fokus menjaga ancaman dari peringkat bawah,” ungkap Ubang sapaan akrabnya.
Dari segi hasil, sebenarnya tak terlalu buruk di urutan 4. Mengingat lawan-lawannya memang lebih berpengalaman di ajang PWRC. Namun di hasil keseluruhan, Subhan malah menempati peringkat 17 dari 41 starter. Dari jumlah itu hanya 33 yang sukses menyentuh garis finish.
Sayangnya, posisi 4 tak membantu Subhan di klasemen sementara PWRC. Peringkatnya menjadi di urutan 6 dengan poin 62. Nicholas Fuchs (Peru) yang tadinya di bawah, kini naik ke urutan 4 setelah menjuarai Rally Italia.
“Tak apa, saya tetap senang dan mensyukuri hasil ini, mengingat drama yang terjadi kemarin. Pecah ban yang membuat kami terseok-seok sepanjang 20 km dan berikutnya tanpa rem di SS11. Sungguh dramatis dan pengalaman luar biasa. Terima kasih pada tim yang bekerja keras, khususnya pada Nicola yang sudah menjalankan tugas sangat baik,” imbuh Ubang.
Hitung-hitungannya, masih ada 6 peserta yang berpeluang menjuarai PWRC yang tahun depan berganti nama jadi WRC-3 ini. Penentuannya berlangsung di seri pamungkas Rally Spanyol bulan depan. Subhan pun masih berpeluang meski dengan syarat yang tergolong sangat berat. Siapapun nanti juaranya di Spanyol, Guerra cukup finish 3 Besar untuk jadi juara dunia 2012.
“Kita lihat saja nantilah. Jelas persaingan di seri terakhir masih sangat terbuka, khususnya di posisi 3 Besar. Ini bukti bobot dan gengsi PWRC semakin baik. Kami tentu berusaha untuk tampil lebih baik lagi di Spanyol, setidaknya untuk menaikkan peringkat,” tutup Subhan. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR