“Fasilitas mudik dan balik bareng yang kami selenggarakan diharapkan dapat semakin memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik maupun motornya, sehingga aktifitas Lebaran dan berkumpul bersama keluarga dapat dijalankan dengan menyenangkan,” General Manager Honda Customer Care Center (HC3) PT AHM Istiyani Susriyati.
Kegiatan MBBH yang telah memasuki tahun ke-9 melayani para pemudik di pulau Jawa. Tahun ini, MBBH memberangkatkan 983 sepeda motor yang diangkut oleh 22 truk dan 1.966 pemudik dengan menggunakan 54 bus eksekutif. Kota tujuannya adalah Semarang dan Yogyakarta.
Sepeda motor Honda pemudik telah diangkut dengan truk ekspedisi pada tanggal 20 Juli 2014 dan pemudik berangkat dengan bus eksekutif pagi tadi. Untuk para pemudik yang ingin kembali ke Jakarta, PT AHM akan memberangkatkan 100 sepeda motor Honda yang diangkut oleh 2 truk dan 200 pemudik yang diantarkan dengan menggunakan 4 bus eksekutif dari Yogyakarta ke Jakarta pada 31 Juli 2014.
Untuk dapat ikut serta, peserta cukup membayar Rp 100 ribu sudah dijamin dengan asuransi. Setiap pemudik bisa mengangkutkan satu sepeda motor Honda dan berhak mendapatkan dua kursi bus. Pemudik juga berkesempatan memenangkan doorprize di antaranya adalah Samsung Galaxy Tab, Blackberry, rice cooker, blender, dan helm.
Bale Santai Honda
Melengkapi MBBH, PT AHM juga menyiapkan Bale Santai Honda sebagai posko istirahat pemudik. Baik yang menggunakan sepeda motor maupun mobil. Program Bale Santai Honda berlangsung mulai 24 hingga 31 Juli 2014 di 25 lokasi dari Lampung hingga Bali. 17 di antaranya akan beroperasi selama 24 jam yaitu di Natar Lampung, Serang, Balaraja, Pamanukan, Cirebon, Tegal, Ungaran, Caruban, Mojokerto, Mendoyo, Tasikmalaya, Cianjur, Nagrek, Kemranjen, Secang, Malang, dan Pasuruan.
Sebanyak 8 AHASS Siaga 16 jam beroperasi setiap hari mulai 07.00-23.00 yang berlokasi di Tulang Bawang dan Kalianda (Lampung), Karawang dan Indramayu (Jawa Barat), Batang (Jawa Tengah), Purworejo, Tuban dan Banyuwangi (Jawa Timur). (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR