Kehadiran motor balap ini cukup menarik pengunjung pameran. Pasalnya, berbeda dengan kebanyakan gacoan Moto2 seperti Suter atau Kalex yang mengandalkan sasis deltabox, maka sasis Taylormade memakai monokok.
Yup, sasis monokok tampak jelas dari tampilan fairing, sasis dan bodi belakang yang menyatu. Namun desain bodinya yang membulat malah mengingatkan kita akan sosok superbike asal New Zealand, Britten V1000 yang dikembangkan John Britten di garasinya pada era 90-an.
Sebagai catatan, motor ini dikembangkan Paul Taylor dan rekan desainernya John Keogh. Inovasi nyeleneh Keogh telah terlihat dari proyek balap sebelumnya yang menggunakan merek Triumph dan Buell di ajang superbike lokal Amerika. Sementara Taylor yang merupakan pemilik merek knalpot Taylormade dari Los Angeles, Amerika.
“Kami mencari desain motor yang lebih sederhana, termasuk pada setiap komponen terkecil. Tapi dari hal sederhana itu, kami yakin mendapat lebih banyak keunggulan ,” jelas Keogh. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR