Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Binter Merzy, Romantisme Angka 9

billy - Rabu, 28 Maret 2012 | 07:45 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

 Pei dan café racer garapannya. “Harus stylish dan detail”
Berto pemilik Binter Merzy 1983 ini termasuk punya darah biker tulen. Bokapnya, pembalap motor lewat tunggangan Birmingham Small Arm di  kisaran tahun 1960 sampai pertengahan 70-an. “Waktu itu nomor andalannya, 9,” bukanya.

Uniknya, doi nggak  ikutan jadi pembalap, tapi lebih konsen di soal estetika motor. Lewat modal KZ 200 alias Binter Merzy, ia ingin mengabadikan kenangan bokapnya ini.

Pilihan untuk KZ bisa dibilang tepat. Dasarnya motor ini tergolong klasik, lahir antara 1980-1985. Mesinnya lumayan gede, menganut desain sasis konvensional, down tube tunggal dan dua sok konvensional.

No caption
No credit
No caption

 Setang klasik dari Suzuki, Ban ukuran sama, sengaja dipilih rapat antara ban depan dan T bawah
Kisah customized mulai saat ia memilih Moh. Rifai dari 52 Custom Tengerang. Ia percaya Rifai alias Pe’I bisa menuntaskan angannya ini. “Penilaian saya, dia termasuk owner apik, detail dan stylish. Ia memberi arahan desain café racer  yang harus digarap serius,” jelas Pe’l.

Sasis hanya sedikit mengalami rombakan. “Rake enggak diubah dan buntut saja yang dimodifikasi,” jelas builder  asli Kunciran, Tangerang ini.

Dari bentukan dasar inilah, 52 Custom bermain di peranti penunjang. Mulai bagian depan dulu, setang pakai ala klasik diambil dari Suzuki Thunder 125 cc. Tangki mendekati mustang  style yang dibuat sendiri oleh  rumah modifikasi ini.

No caption
No credit
No caption

“Café racer ala kami haruslah padat dan muscle,” kata sang buider. Makanya mereka pede mengambil sok Byson yang memang paling gede dan  lagi ngetrend dipilih para customizer.

Lanjut ke belakang, gaya sport jalanan ini enggak menuntut desain jok kompleks. Hanya rata dengan center bone yang memang enggak diutak-atik. Untuk urusan ini, 52 Custom dibantu Cown Custom mewujudkan bergaya klasik flat track 60-an.

“Dari sana bentuknya sudah makin kelihatan, bagian bawah, knalpot dirancang simpel dan enggak banyak berlekuk,” kata Pei lagi. Pertimbangan simplisitas ini karena buntut ala hornet dibuatnya mengusung tema slim dan  simpel.

Agar lebih afdal, pilihan ban juga gak boleh mengganggu aroma klasik sport. Dipilih yang besar dan lingkarnya terasa pas.

STYLISH PLUS PERFORMA
Komentar detail dan stylish dari builder pada ownernya memang terbukti. Urusan cat misalnya, sang pemilik memegang komando penuh. Desain angka 9 dan warna yang retrto sport langsung didesain Berto.

Di sisi lain, jeroan mesinnya juga segar. Selain part daleman pakai new old stock original, mesin juga sudah alami bore up sampai 250 cc.

”Karburator juga enggak pakai standar Merzy, tapi diganti yang punya venturi 28 mm,” jelas mereka berdua.

Nice bikes! (motorplus-online.com)


 DATA MODIFIKASI
Ban : Swallow 120/80-17
Knalpot : Custom
Karbu : Keihin PE 28


Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa