"Intinya mau menggabungkan konsep street fighter dengan minor fighter," ucap Doel, panggilan sang modifikator sehari-hari. Masing-masing konsep, menurut Doel punya ciri. Streetfighter punya ciri lekuk bodi cenderung lancip-lancip. Hal begitu enggak sulit karena bahan dasar tangki, buntut bodi, deltabox, sepatbor depan, tudung mesin bawah semuanya menggunakan pelat 0,9 mm yang dibentuk serba lancip.
Yang perlu perhatian lebih bila dikolaborasi dengan konsep minor fighter. Berdasar pengamatan modifikator yang asli Gemolong Sragen tersebut, style modif yang kondang dari bumi Puertorico (Purwokerto) punya posisi headlamp rada rebah dan tak sungkan mengubah sudut komstir. Satu lagi dimensi motor cenderung cekak (pendek,red).
Ubahan sudut komstir itulah yang mendapat perhatian khusus dalam prosesnya. Pasalnya berpengaruh pada kestabilan, apalagi motor ini diklaim buat harian. Maka prosesnya enggak dibuat radikal apalagi sampai centang macam motor chopper.
Sasis belakang asli sudah enggak ada. Gantinya rangkaian tulang baru yang dibuat dari pipa kotak setebal 1 mm dan dilas rapi. Alhasil bodi custom dari pelat bisa pas teraplikasi di situ.
Tak kalah menarik pilihan headlamp yang dicomot dari Honda Supra X125. Diklaim seolah mata burung Elang. Memang itu maunya Rofik.
"Yang jelas bentuk headlamp dipilih ini juga mewakili konsep modifikasinya," yakin pebengkel yang juga hobi ngetrail itu. Pilihan yang benar-benar pas dengan aliran cuztomizingnya. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Corsa 110/70-17
Ban belakang : Corsa 130/70-17
Pelek : Sprint
Rem belakang : Cakram Suzuki Satria
Sok depan : Upside down
Monosok : Suzuki Satria
Swing arm : Custom
KAC: 0852-2923-7076
Editor | : | billy |
KOMENTAR