Motor ini tidak keluar dari bengkel modif besar atau ternama. Tapi, hanya dari rumahan dan dibantu bengkel las. "Saya yang gambar dan juga bikin konsep, pengerjaan dibantu teman dari bengkel las dekat rumah," kata M. Zulfa Rofiq, sang kreator.
Sebenarnya motor ini sudah potong rangka abis layaknya WJS (West Jateng Style) yang tumbuh di Purwokerto. Cirinya aliran streetfighter dengan ekor yang pendek. "Rangka sudah pendek, tapi saat membuat bagian belakang, eh jadinya malah panjang," kekeh Rofiq malu-malu tentang motornya ini.
Seluruh bodi sudah dibuat menggunakan pelat galvanis, tidak ada yang dari fiber. Obsesi Rofiq sebagai pionir dilanjut saat mendesain lengan ayun tunggal. "Semuanya dihitung sendiri, yang pasti jarak sumbu roda tidak jauh bergeser supaya handling tidak terlalu berubah juga," yakin ayah dua anak ini.
Untuk as roda dibuat sendiri. Begitu juga laher, semua full custom. "Sedang untuk gir depan dan belakang menggunakan asli Tiger," kata warga Singosaren Imogiri, Jogja ini.
Lebih dahsyatnya lagi, untuk pelek di belakang juga sudah menggunakan produk customized sendiri. Roda yang dipakai ini aslinya untuk mobil. Ukuran lebar telapaknya 7 inci dengan diamter 17 inci. "Segala ubahan pada pelek ini dikerjakan bersamaan dengan pembuatan mono arm tadi," cuap pria 29 tahun ini.
Tidak hanya kaki belakang yang dicustom ulang, wilayah depan juga. Sok depan kini terlihat lebih besar dan kokoh dengan konstruksi upside down. Jangan mengira ini produk asal China atau Thailand. Ini murni olah kreasi sendiri. "Itu aslinya tetap punya Tiger, tapi dicustom biar menjadi upside down," ungkapnya.
Selain itu dimensinya sekarang juga menjadi lebih besar. "Tidak semata pakai teknik kondom. Cara kerjanya dibalik seperti upside down asli," tutup staff di Universitas K.H Ahmad Dahlan ini.
Ada trik lucu tapi juga fungsional yang diaplikasi Rofiq. Yaitu dengan memasang semacam radiator di belakang roda depan. Lucu karena komponen ini hanya buat gaya semata. Trus fungsionalnya di mana? "Saya pakai radiator itu juga untuk menahan cipratan air dari roda depan. Jadi saat ada genangan air, kaki tetap bebas cipratan," cerita Rofiq.
Kalau demikian, sudah ada alih fungsi sebuah radiator, dari pendingin mesin menjadi pelindung kaki. Radiator ini merupakan copotan dari Mitsubishi Kuda.
Hal lain yang menarik dari motor ini ada di kombinasi warna yang bagus. Warnanya keluar, begitu istilah bengkel biasanya. "Saya enggak mau bermain dengan warna. Sebagai ikon baru, maka harus tetap terlihat cemerlang. Pilihannya mulai cat sampai pernish pakai Sikkens." (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek depan: Rossi
Ban depan: IRC 120/70-17
Pelek belakang: Custom 7x17 inci
Ban belakang: Pirelli 190/55-17
Sok belakang: YSS
Head lamp: V-ixion
Setang: XK
Rofiq: (0274) 8220584
Editor | : | billy |
KOMENTAR