|
Jakarta - Pada karburator terdapat beberapa komponen pendukung agar tarikan besutan dari bawah sampai atas tetap terjaga. Yaitu spuyer atau sering dibilang pilot dan main jet (gbr.1).
Nah, fungsi keduanya mengatur pasokan bahan bakar dan udara ke ruang bakar. Karbu standar Honda CS1 tipe vakum, berdiameter venturi 28 mm dengan ukuran standar pilot jet 35 dan main jet 108.
“Karbu ini punya karakter smooth, tarikan agak kurang responsif. Karena berbeda dengan karbu konvensional (skep),” sahut Johny Holle dari Jhony Holle Motor (JHM) di Daan Mogot, Jakbar.
Dalam mengaplikasikan spuyer bisa pakai produk aftermarket atau dari tunggangan lain. Di pasaran terdapat merek Kitaco, Extreme, TDR, AHRS dan masih banyak lagi (gbr.2). Lalu, harganya masih terjangkau, mulai Rp 20–45 ribuan.
Sedangkan pemasangannya juga gak terlalu sulit, dengan cara membuka bodi, lalu kendurkan filter, tarik keluar karbu tersebut dan lepas peranti pendukung (spuyer) pada karbu tersebut.
Karena spuyer CS1 masih jarang yang jual, jadi masih bisa andalkan spuyer motor lain. “Bisa pakai aftermarket atau copotan punya Honda Karisma, Supra atau Yamaha Mio (gbr.3). Bentuk alur atau dratnya masih sama,” ujar pria kerap disapa Om Jhon ini.
Untuk tunggangan yang sudah ganti knalpot racing, bisa dilakukan dengan cara menyetel ulang setelan udara atau menaikkan pilot jet 2 step. Dan buat open filter, harus menaikkan satu step pada pilot jet menjadi 36 dari aslinya dan main jet standar.
Nah, jika kapasitas mesin Anda sudah dibore-up, kudu diganti pilot jet atau main jet tersebut. Karena itu, kompresi di ruang bakar membutuhkan pasokan bensin yang lebih banyak atau bisa juga mengaplikasi venturi karbu lebih besar.
“Kalo masih pengen pakai karbu standar, bisa dinaikkan sampai 5 step dan buat yang karbu besar tergantung permintaan mesin. Dan banyak pengguna yang pake merek TDR dan Kitaco (gbr.4), selain dari segi harga, kualitas juga bagus,” tutup Om Jhon, mantan mekanik Honda itu. (motorplus.otomotifnet.com)
Nah, fungsi keduanya mengatur pasokan bahan bakar dan udara ke ruang bakar. Karbu standar Honda CS1 tipe vakum, berdiameter venturi 28 mm dengan ukuran standar pilot jet 35 dan main jet 108.
“Karbu ini punya karakter smooth, tarikan agak kurang responsif. Karena berbeda dengan karbu konvensional (skep),” sahut Johny Holle dari Jhony Holle Motor (JHM) di Daan Mogot, Jakbar.
Dalam mengaplikasikan spuyer bisa pakai produk aftermarket atau dari tunggangan lain. Di pasaran terdapat merek Kitaco, Extreme, TDR, AHRS dan masih banyak lagi (gbr.2). Lalu, harganya masih terjangkau, mulai Rp 20–45 ribuan.
Sedangkan pemasangannya juga gak terlalu sulit, dengan cara membuka bodi, lalu kendurkan filter, tarik keluar karbu tersebut dan lepas peranti pendukung (spuyer) pada karbu tersebut.
Karena spuyer CS1 masih jarang yang jual, jadi masih bisa andalkan spuyer motor lain. “Bisa pakai aftermarket atau copotan punya Honda Karisma, Supra atau Yamaha Mio (gbr.3). Bentuk alur atau dratnya masih sama,” ujar pria kerap disapa Om Jhon ini.
Untuk tunggangan yang sudah ganti knalpot racing, bisa dilakukan dengan cara menyetel ulang setelan udara atau menaikkan pilot jet 2 step. Dan buat open filter, harus menaikkan satu step pada pilot jet menjadi 36 dari aslinya dan main jet standar.
Nah, jika kapasitas mesin Anda sudah dibore-up, kudu diganti pilot jet atau main jet tersebut. Karena itu, kompresi di ruang bakar membutuhkan pasokan bensin yang lebih banyak atau bisa juga mengaplikasi venturi karbu lebih besar.
“Kalo masih pengen pakai karbu standar, bisa dinaikkan sampai 5 step dan buat yang karbu besar tergantung permintaan mesin. Dan banyak pengguna yang pake merek TDR dan Kitaco (gbr.4), selain dari segi harga, kualitas juga bagus,” tutup Om Jhon, mantan mekanik Honda itu. (motorplus.otomotifnet.com)
Table Harga : | ||
Merek | Pilot Jet | Main Jet |
TDR | Rp 23.100 | Rp 27.700 |
Kitaco | Rp 21.200 | Rp 20.000 |
AHRS | Rp 19.600 | Rp 17.300 |
Extreme | Rp 45.000 | |
Daytona | Rp 45.000 | |
Jhony Holle Motor : 0812-9599656 |
Editor | : | billy |
KOMENTAR