Ada yang diubah, dikurangi dan ditambah. Tentunya agar karakternya cocok untuk aplikasi harian, khususnya di perkotaan dengan lalu lintas padat. Agar lebih jelas, kita tanya langsung pada pihak PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai produsen.
Agar cocok untuk penggunaan sehari-hari di jalanan yang padat, CB150R sebagai sepeda motor sport perkotaan membutuhkan beberapa penyesuaian. Salah satu yang dilakukan pada mesin adalah mengubah durasi bukaan noken as atau camshaft tipe DOHC-nya.
"Klep masuknya tetap sama seperti CBR150R, tapi klep buangnya sedikit diubah. Klep ex CB150R membuka 35 derajat sebelum TMB dan menutup 5 derajat sebelum TMA. Di CBR150R, klep ex membuka 30 derajat sebelum TMB dan menutup 0 derajat sebelum TMA," jelas Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Langkah ini diambil agar tenaga dan torsi puncaknya terasa lebih enak di putaran mesin lebih rendah sekaligus membuat mesin agar lebih dingin. Ya.. cocoklah buat jalanan yang relatif macet. Langkah lain yang dilakukan agar tarikan lebih responsif adalah mengganti settingan final gear.
Kalau dua langkah tadi adalah ubahan, kini yang sifatnya tambahan. Di sektor mesin adalah diaplikasikannya kick starter yang sebelumnya tidak tersedia pada CBR150R. Tidak ada kontruksi yang diubah. Karena, tempat as kick starter pada CBR150R memang sudah ada sebelumnya. Jadi, tinggal pasang saja.
Selain itu, ditambahkan pula Secondary Air Suplai System (SASS) buat membantu meminimkan emisi gas buang. Part ini terletak di bagian tutup kepala silinder. Bila melihat penyebabnya kenapa ditambah komponen ini, ternyata adalah buntut dari dilepasnya sensor O2 pada sistem injeksi yang sebelumnya ada di CBR150R tapi nihil pada CB150R.
SASS ini bekerja dengan cara menyuntikkan oksigen ke jalur pembuangan, sehingga gas CO yang beracun akan berubah menjadi CO2 dan O2. Komponen ini biasanya dipakai pada motor berteknologi karburator, sedang pada mesin injeksi sudah ditanggalkan karena emisi gas buang mesin injeksi relatif lebih bersih. Kalau gitu ada pengurangan teknologi dong???
"Dengan aplikasi SASS kami mampu memenuhi standar Euro2 yang ditetapkan pemerintah. Jadi secara emisi gas buang juga tetap baik," yakin pria ramah yang akrab di sapa Edhi. "Selain itu perubahan lain di bagian mesin sebatas finishing cover luar crankcase kanan-kiri," tutup pria ramah ini.
Dan akhirnya, bisa dilihat data performa dari website remsi PT AHM. Honda mengklaim tenaga CB150R adalah 17 PS pada 10.000 rpm, sedang CBR150R mencapai 17,8 PS di 10.500 rpm. Untuk torsinya, CB150R tembus 13,1 Nm di 8.000 rpm, sedang CBR150R hanya 12,66 Nm di 8.500 rpm.
Beda tipis bro..(motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR