"Banyak yang belum tahu dan belum mau beli piggyback. Ada yang datang minta disetting setelah ganti knalpot. Saat ditawari piggyback enggak mau. Maunya setting biasa kaya Ninja karburator, mana bisa," kekeh Angga dari bengkelnya di Jl. Arteri Kelapa Dua, No. 21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Biar enggak bingung, mari kilas balik kenalan lagi dengan piggyback. Di kamus bahasa Inggris, piggyback artinya "dukung-dukungan". Sesuai namanya, piggyback mendukung kerja electronic control unit (ECU) yang berfungsi sebagai pusat kontrol mulai dari pengapian (dengan fungsi mirip CDI) sekaligus mengatur semprotan injeksi bahan bakar.
Lalu bagaimana cara kerjanya? Piggyback ini menipu ECU agar mau menambah jumlah semprotan bahan bakar. Kira-kira fungsinya sama seperti mengganti spuyer, kebutuhan gas bahan bakar yang lebih besar bisa dipenuhi. Pada merek tertentu juga bisa digunakan untuk mengatur ulang timing pengapian. Canggih kan!
Sebaiknya, pehobi oprek mesin memang memiliki piggyback sebagai racing part yang paling pertama dimiliki. Karena pada prinsipnya setiap perubahan performa di mesin membutuhkan tambahan suplai bahan bakar. Dan untuk menambah suplay bahan bakar salah satunya bisa dilakukan oleh piggyback.
Misalnya hari ini ganti knalpot, pasti setting ulang injeksinya dengan menambah suplay bahan bakarnya dan menghilangkan efek nembak saat deselerasi. Suatu saat mau porting dan polish, juga harus tambah bahan bakar. Sebulan kemudian, open filter, ganti noken as atau kem lalu klep dan seterusnya. Semua memerlukan tambahan suplai bahan bakar lebih banyak dan atur ulang pengapian.
"Sama seperti ketika main motor karburator, saya selalu punya satu set jetting kit dari ukuran kecil sampai paling besar. Tiap perubahan tinggal sesuaikan spuyer-nya. Kalau di Injeksi harus menggunakan piggyback ini," jelas Angga sambil menyebutkan ada beberapa pilihan piggyback untuk Ninja 250 FI yang familiar di pasaran.
Paling sering dipakai adalah Power Commander V asal Amerika. "Yang ini dijual Rp 4 juta bisa memanipulasi bahan bakar dan pengapian," jelas mantan pambalap ini. Lalu ada juga yang hanya untuk mengatur bahan bakar saja. "Mereknya Bazzaz dijual Rp 3 juta," terangnya.
Kedua piggyback ini memiliki kepresisian peningkatan jumlah bahan bakar yang disemprotkan sangat detail sesuai dengan putaran mesin. "Air flow ratio (AFR)-nya atau campuran kabut bahan bakarnya bisa diatur tiap bukaan putaran mesin dan bukaan gas. Jadi lebih presisi," beber pria ramah ini.
Ambil contoh pada Power Commander V, AFR bisa diatur tiap 250 rpm dan bukaan throttle gas dari tertutup atau 0 persen sampai terbuka penuh hingga 100 persen.
Jadi, jangan nanya lagi ya! (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR