Polwan cuuantik yang suka tantangan!
Lulusan Sekolah Polisi Wanita angkatan 33 ini menyukai tantangan. Tidak heran kelahiran Juli 1988 ini mengaku begitu terkesan saat dinas di satuan narkoba. "Di satuan narkoba banyak tantangannya. Lebih memacu adrenalin," ucap Polwan mesra dipanggil Briptu Eka.
Sebab di satuan narkoba ini penyamaran, penangkapan sampai pada penyelesaian masalah harus dilakukan. Pengalaman dan pembelajaran yang memang begitu berharga.
Di balik wajahnya yang cantik, Polwan kece ini juga gemar olahraga yang memacu adrenalin. Diam-diam polisi yang juga pernah dinas di Polres Bandara Soekarno-Hatta ini gemar balap.
"Saya melaksanakan tugas sama seperti hobi. Jadi nggak bosan. Sedangkan hobi yang penting bisa menyalurkan, itu pun dengan izin atasan," lanjut polisi yang gabung di Gazpoll Racing Team ini.
Mendapat tugas sebagai presenter televisi yang memberikan laporan kondisi lalu lintas merupakan dunia baru. Nggak hanya buat Briptu Eka tetapi juga buat Polri. Sebab generasi sebelum Briptu Eka, belum ada presenter dari kepolisian. Sehingga untuk bisa tampil prima di depan layar, Briptu Eka perlu banyak belajar sendiri. "Nggak ada yang dicontoh dari polisi sebelumnya," tambahnya.
Briptu Eka sebenarnya bertugas di Dirlantas Polda Metro Jaya (PMJ). Sedangkan di NTMC hanya bertugas sesuai dengan jadwal siaran. "Untuk satu tim di NTMC bergantian siaran," tegasnya.
Tugas yang diemban Briptu Eka memang berat. Harapannya, dengan tampil di televisi bisa mendekatkan kepolisian dengan masyarakat terutama pengguna jalan raya. Masyarakat lebih mudah menerima informasi yang diberikan langsung dari kepolisian melalui media massa. "Tidak hanya melalui televisi tetapi juga bisa lewat siaran radio," ungkapnya.
Selain melalui siaran radio dan televisi, Briptu Eka yang kesehariannya berdinas di PMJ juga langsung berhubungan dengan masyarakat. "Pelayanan kepada masyarakat langsung dalam pengurusan SIM dan STNK," katanya tegas.
Ia berharap berbagai kemajuan dan perubahan di Kepolisian yang melibatkan dirinya bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus juga mengubah wajah kepolisian menjadi lebih humanis dengan 3 S-nya, yakni senyum, sapa, dan salam. Juga dengan tindakan represif, yaitu tindakan tilang buat pelanggar lalu lintas. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR