Ditata supaya lebih aman dan nyaman
Beberapa poin penting yang diatur dalam buku putih soal jarak tempuh. Panjang jalur untuk adventure 1 hari minimal 35 km dan maksimal 53 km. Untuk lintas alam dua hari, jarak tempuh minimal 200 km dan maksimal 450 km.
Terus, setiap hajatan adventure wajib ada Pengamat atau Observer Adventure Off Road Roda Dua yang bisa diminta dari pihak IMI yang bekerja sama dengan panitia. Tugasnya mengecek dan mengevaluasi sebelum dan selama penyelenggaraan berlangsung.
Jalur, fasilitas, keamaan peserta dan kondisi motor peserta juga mesti dipantau observer. Pihak observer juga bertugas mengecek kesiapan tim medis dan jalur evakuasi seandainya ada kejadian yang tidak diinginkan.
Kewajiban panitia sendiri harus menyiapkan dua jalur. Dua trek itu mesti memenuhi standar safety dan keamanan. Adanya dua trek supaya peserta bisa memilih jalur sesuai kemampuan.
Panitia wajib menyiapkan alat komunikasi seperti HT. Tujuannya agar kontak antar pihak selama event berlangsung bisa cepat dilakukan. Terutama, seandainya peserta mengalami kecelakaan fatal. Adanya alat komunikasi antar panitian dan tim medis mempercepat proses penanganan.
Panitia juga harus menyiapkan tim medis dan ambulance. Penanganan yang cepat bisa mengurangi resiko kecelakaan yang dialami peserta. Terus, penyelenggara harus menyiapkan tenaga mekanik, sweaper dan komponen yang dibutuhkan selama event berlangsung.
Selain itu, panitia mesti bertanggung atas kerugian lahan, misal kerusakan sawah ataupun kebun milik penduduk setempat karena dilewati peserta. Peserta tidak bisa dituntut seandainya ada kerusakan di area jalur yang dilewati.
Terakhir, semua peserta harus dibackup asuransi yang bisa diklaim dari kecelakaan ringan sampai meninggal dunia. Asuransi ini biasanya jadi tambahan biaya saat pendaftaran. Sip, kan! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR