Sebagai alternatif penggunaan sensor parkir, pemilik yang sudah meng-upgrade sistem audio mobilnya dengan head unit monitor, kerap menambahkan dengan fitur kamera pemantau alias kamera parkir.
Instalasinya, menurut Ahong dari Prisma Autosound, hanya dengan menyambung kabel RCA kamera, ke input kamera yang sudah tersedia di belakang bodi head unit monitor yang dipakai. Kemudian untuk mendapatkan arus listrik, dihubungkan ke kabel strum bawaan kamera.
Peletakkan kamera parkir di belakang, umumnya ditaruh di balik panel cover lampu nopol, agar tak mudah diisengi tangan jahil dan terlindung dari hujan. Sedangkan untuk memasang kamera parkir di moncong mobil, biasanya mesti menambah modul khusus yang dijual terpisah dengan kameranya.
Posisi penempatannya mesti melubangi gril, untuk dudukan kamera agar tak mudah bergerak. Kemudian hubungkan kabel RCA dari head unit ke modul, dan dari modul disambung ke kamera depan.
Mengaktifkannya tak perlu pakai saklar tambahan karena otomatis berfungsi selama 15 detik, tiap kali perpindahan gigi netral ke posisi berjalan (D), dan akan mati dengan sendirinya setelah 15 detik.
Adapula indikator/kamera parkir yang menyatu pada spion dalam. Memasangnya, kabel kamera atau indikatornya dihubungkan ke spion TV, kemudian kabel + disambung ke kabel + lampu mundur.
Tampilannya akan terlihat seperti monitor video mungil di dalam kaca spion, atau berupa grafik atau gambar dengan bunyi ‘bip’ sebagai indikator peringatan jarak dengan obyek di belakang mobil.
Barang Copotan
Suatu kesempatan, OTOMOTIF pernah menemukan copotan sensor mundur di gerai onderdil seken. Sayang, ternyata keberadaan komponen ini pun termasuk sulit dideteksi oleh para pemilik gerai.
Seperti diakui M.Chotib, bos Fadlan Motor di Jl.Ki Hajar Dewantara, Ciputat, “Sensor mundur sih termasuk barang gelap. Jarang ada dan enggak ketahuan harganya. Kalaupun ada, belum tentu bagus kondisinya,” celoteh pria yang juga buka gerai di Ciledug, Tangsel ini.
Menurut Chotib, sensor parkir termasuk barang yang relatif baru. Sehingga masih sulit ditemui sekennya. Menunggu barang Singapura pun tidak pasti.
Sensor parkir atau kerap disebut corner sensor pada bumper depan banyak diaplikasi pada mobil-mobil mewah, karena sang majikan terlalu sayang dengan harta berjalannya itu. Jika ingin meniru dan memasangnya pada besutan harian Anda, silahkan ikuti beberapa tahapan berikut ini.
Instalasi sebenarnya tak berbeda dengan pemasangan sensor parkir di bumper belakang. Diawali dengan melubangi panel bumper sesuai jumlah sensor yang akan dipasang. Semakin banyak sensor, tingkat sensitivitasnya juga akan lebih baik.
Kemudian sambung kabel sensor ke ACC (+) kunci kontak. Hal ini menjadikan sensor akan terus aktif selama mobil digunakan. Kalau merasa risih dengan bunyi peringatannya, bisa memasang saklar tambahan, dengan memutus ditengah kabel yang menuju ACC tadi, lalu disambung pakai saklar ON/OFF model kaki 2. Kabel negatifnya dihubungkan ke bodi, tapi jika ingin menggunakan saklar model lampu warna merah, tambahkan satu kabel lagi ke ground.
Harga sensor parkir ini, untuk depan maupun belakang, di pasaran tersedia paket 2 atau 4 sensor, dengan banderol sekitar Rp 350-650 ribu per set.
Paling sip sensor mundur bisa sewarna bodi. Namun apa daya jika kebetulan dapat sensor berkelir hitam, atau ingin ganti warna bumper? Apakah pengaruh ke sensitifitas sensornya?
Ternyata pengecatan atau menempel sticker pada permukaan sensor (probe) akan berpengaruh pada kinerjanya.
“Pasti terpengaruh. Ada di user manual, kok. Ketutup lumpur atau beku akibat tertutup salju juga bisa ngaco. Sensor jadi kurang sensitif,” papar Iwan Abdurahman, trainer PT Toyota Astra Motor.
Nah, jangankan mengecat permukaan sensor, respon sensor mundur kala mobil kotor saja bisa berbeda dibanding ketika bodi mobil bersih. Rajin-rajin cuci mobil, deh! (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR