Treatment khusus yang dimaksud dengan melapis sekujur permukaan interior low MPV ini pakai peredam suara. Tujuannya untuk mengurangi efek bising (noise) dari luar, sehingga kabin dapat sesenyap sedan. Hasilnya? "Ngefek banget, sekarang kalau denger musik enggak perlu pasang volume besar," jujur Leni, pemilik ANA tipe E bertransmisi otomatis.
Paling utama, menurut Ahong, melapis seluruh permukaan lantai kabin termasuk bagian bawah dasbor (Gbr.1). Sebab ketika mobil sedang melaju, faktor road noise paling banyak terserap oleh lantai kabin. Kemudian pada panel pintu, yang ikut menyumbang efek bising cukup besar, baik dalam posisi mobil berhenti maupun berjalan.
Khusus untuk pintu-pintu termasuk backdoor serta dinding kabin, peredam sebaiknya ditempel pada permukaan dalam (Gbr.2) dan luar panel (Gbr.3). Tujuannya agar efek vibrasi dari pelat pintu sebelah luar ikut berkurang, karena getaran yang ditimbulkan ketika suara lagu terdengar juga memengaruhi tingkat kebisingan kabin.
Supaya hasilnya lebih optimal, seluruh permukaan pelat atap kabin sebaiknya juga dilapis dengan peredam (Gbr.4). Untuk melapis bagian atap kabin ini, kata Ahong, bisa juga diberi lapisan tambahan seperti lembaran alumunium foil dan busa.
Alumunium foil berperan untuk menolak hawa panas ketika mobil terjemur di kemacetan. Sedangkan busa, selain untuk memadatkan rongga plafon, fungsinya juga untuk membuat rambatan gelombang suara (sound wave) dari tiap speaker semakin stabil.
Nah, untuk biaya pemasangan peredam di ANA, Ahong mematok banderol Rp 3,5-4 juta full satu kabin. “Kalau mau sekalian pasang alumunium foil dan busa, tambah Rp 500 ribu,” kata Ahong. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR