Budi, sebut saja begitu, selalu kebingungan dengan mobilnya sehari-hari. Mesinnya selalu ngelitik (knocking, red), padahal sudah menggunakan bensin beroktan 92. "Sudah tune-up di bengkel, tetapi tidak berapa lama kembali lagi ngelitik," tuturnya.
Setelah ditelusuri, ternyata rute sehari-hari dari rumah ke kantor memang tergolong rute padat dan macet. Sehingga mobil pun kerap berjalan merayap saja. Kecepatan rata-rata hanya 20 kpj.
Gunakan bensin dengan oktan yang sesuai seperti tertera pada tutup bensin
Sebenarnya, buat tunggangan yang sering berjalan pelan karena macet, ada cara untuk membantu mencegah kerak menumpuk terlalu banyak. Cara ini biasa disebut Italian Tune Up, yaitu dengan membiarkan mobil melaju dengan putaran mesin menengah hingga atas. "Enggak perlu terlalu cepat, tetapi cukup pertahankan putaran pada 5.000 rpm misalnya selama 30 menit, dengan persneling 3 atau 4," tutur lelaki yang disapa Gembleh itu.
Italian Tune up itu sendiri berasal dari kebiasaan speed goers di negeri Pizza yang kerap ngebut dengan putaran mesin tinggi. Efek positifnya, kerak karbon di mesin dan knalpot terbuang.
Putaran mesin menengah dn atas, membantu hilangkan kerak
Selain kerak tadi, mesin mobil yang kerap berputar di rpm rendah, menyebabkan bagian lain bisa terganggu. "Pada mobil bertransmisi manual, damper kopling bisa rusak karena bergetar di putaran rendah," ungkap Gembleh. Bodi pun pasti akan terpengaruh getaran dari mesin.
Jadi, sebaiknya mobil pun perlu olahraga juga, bukan? (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR