Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tips KIA Sedona, Cermati Agar Mesin Tak Kepanasan

billy - Rabu, 11 Januari 2012 | 13:02 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Suhu air radiator super panas membuat rumah thermostat sering pecah dan tak terdeteksi sehingga mesin overheat
JAKARTA - MPV bongsor yang satu ini merupakan penyempurnaan dari KIA Carnival bensin generasi awal. Dari segi desain dan eksterior hampir tak ada perbedaan selain hilangnya sunroof di varian Sedona.

Bicara mesin V6 berteknologi quad-cam yang dipakai, bisa dibilang identik dengan Carnival awal. Performa dan torsi terbilang mantap untuk mobil dengan bobot total nyaris 2 ton.

Namun, banyak pemilik Sedona yang mengeluhkan seputar perawatan yang terbilang mahal. “Sebenarnya sama saja dengan mobil Jepang pada umumnya, kembali ke masing-masing pemilik saja,” papar Ryan, kepala bengkel KIA Kebon Jeruk (JJ Mobil).

Memang teknologi mesin yang dipakai memiliki banyak potensi untuk menuai kerusakan. Semisal liner atau boring block yang terpisah layaknya motor.

Tanpa perawatan berkala yang intensif dari pemilik dan bengkel, tak heran mobil yang kena imbasnya. Ambil contoh gampang adalah electric fuel pump yang terlahir built-in dengan saringan (filter).

Tak banyak yang paham kalau ada saringan bensin seharga Rp 98 ribu di dalam tangki bahan bakar. Kalau servis berkala, hanya mengganti filter eksternal yang menyatu dengan jalur bahan bakar.

filter internal dan eksternal secara bersamaan,” jelas Maryadi, staf suku cadang di JJ Mobil. Masuk akal, bakal percuma bila saringan hanya diganti sebagian, suplai bensin tetap akan terhambat.


 Airflow meter seharga Rp 2,8 juta jadi kunci perintah ECU untuk memasok bahan bakar. Pastikan fungsinya selalu normal
Berbuntut ke pasokan bensin yang kerap tekor, mesin akan menuai suhu kerja lebih tinggi. Menyebabkan sistem pendinginan mesin bekerja ekstra keras.

Tak heran bila rumah termostat dan slang radiator memiliki usia relatif pendek karena dihajar air panas di atas rata-rata. “Material thermostat housing dari plastik ABS resin, sering pecah karena kepanasan,” jelas Ryan.

Padahal harga termostat housing tidak terlalu mahal, sekitar Rp 430 ribu (terdiri dari 3 bagian). Itupun tak segera diganti sehingga mesin kerap overheat dan menjadi penyebab kepala silinder bengkok (melenting).

Kalau sudah begini, pasti mesin jadi nggak karuan. Dan yang kerap terjadi, fungsi air flow meter yang dicap tak lagi optimal. Padahal, biang keroknya ada di tempat lain.

Selain konsumsi menjadi boros, tenaga juga tak ada untuk mengangkat bodi mobil yang gambot. Padahal, KIA Sedona yang sehat bisa irit hingga 1:8 km untuk pemakaian dalam kota.

Sekadar saran, saat melakukan tune-up besar, pastikan untuk membeli filter udara anyar (Rp 100 ribuan) dan mengganti busi memakai jenis platinum seharga Rp 79-80 ribu/buah. “Kalau busi orisinal bisa mencapai Rp 179 ribu perbuah,” bisik Maryadi.   (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa