Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Roda Cadangan Belum Turun Bikin Harga Naik?

billy - Senin, 14 November 2011 | 08:03 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption
 
JAKARTA - Dalam sebuah iklan mobil seken, tertulis ‘Ban serep belum turun'. Tampak seperti sebuah nilai jual tersendiri, jika si karet bundar pada roda cadangan itu tak pernah terpakai. Lantas, apakah memang berpengaruh seolah menjadi indikator kondisi mobil masih baik? "Wah itu sih pemiliknya tergolong malas," ungkap Zulpata Zainal, Field Service Engineer, PT Bridgestone Tire Indonesia. Wah, kenapa pula itu?

OZONE CRACK
Pada dasarnya roda cadangan atau ban serep itu, sebagai pengganti ketika salah satu dari empat buah roda mengalami ban bocor atau kempis. Di situlah peran roda yang dianggap ‘penganggur' itu.

Menurut Zulpata, ban itu tidak memiliki batas waktu pakai atau kedaluarsa atau expired date macam makanan. "Tidak ada batasan umur pakai untuk ban, asalkan kondisinya selalu terjaga dengan baik," ungkapnya.

Maka, sah-sah saja roda cadangan tetap bertengger, tidak digunakan untuk beberapa lama. "Namun, itu pun tak selamanya benar, karena untuk idealnya, perlu rotasi ban ketika sudah menempuh jarak waktu tertentu, termasuk menggunakan roda cadangan sebagai pengganti roda yang sudah terpakai," lanjut penggemar aeromodelling itu.

No caption
No credit
No caption

 Roda cadangan di kolong, kerap terkena kondisi suhu ekstrem(kiri). Roda cadangan dengan ukuran kecil, wajib periksa tekanan angin ban berkala (kanan).
Jadi, kalau selalu bertengger terlalu lama, boleh dibilang pemiliknya ‘malas' merotasi ban sesuai prosedur yang diberikan oleh pabrikan. Umumnya rotasi ban dilakukan tiap 40 ribu kilometer. 

Ada hal perlu diperhatikan soal ban cadangan yang tidak digunakan ini. "Meski tak ada kedaluarsa, tetapi ada kemungkinan terkena ozone crack, yaitu sidewall akan retak dengan garis-garis putih," ujarnya.


Rotasi ban harus menyertakan ban serep (full size)
Penyebabnya, jika terkena kondisi ekstrem, seperti cuaca yang dingin dan panas. Utamanya pada mobil yang ban serep ini berada di luar, seperti di kolong mobil atau bertengger di belakang pintu. "Saat parkir di atas rumput misalkan, kemungkinan embun akan menempel di ban dan terkena panas ketika digunakan di siang harinya," lanjut Zulpata.

Jadi sebaiknya dirotasi saja, agar bisa digunakan dengan semestinya. Tentunya hal itu berlaku untuk roda cadangan dengan tipe full size atau sama dengan empat roda yang lainnya.

"Untuk tipe roda cadangan yang lebih kecil, cukup periksa tekanan anginnya, usahakan selalu berada di range 44 psi," jelasnya. Tujuannya, agar kondisi ban selalu siap digunakan. Karena meski tidak terpakai angin ban bisa ke luar melalui pori-porinya. Untuk tekanan angin ini, berlaku untuk tiap tipe ban serep, baik full size maupun tipe lebih kecil.

Satu hal lagi, selalu menggunakan ban dalam kondisi paling baik berada di roda belakang. "Guna mencegah efek oversteer karena traksi di belakang harus lebih baik, ini berlaku untuk tiap mobil, baik penggerak roda depan, belakang atau all wheel drive sekalipun.

Jadi, ban serep belum turun tak mencerminkan kondisi mobil lebih baik bukan?(mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa