Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Baut Roda Patah Bisa Bikin Celaka

billy - Selasa, 16 Agustus 2011 | 14:00 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption
 
JAKARTA - Pemilik mobil selalu ingin tampil beda. Segala atribut yang menempel di mobil harus terlihat mencolok hingga peranti yang paling kecil sekalipun.

Sama halnya saat mur roda alias mur pengikat pelek ingin bersolek. Salah satu yang kini lagi digandrungi adalah mur roda racing anodized.

Tampilan mur roda dengan warna ngejreng dan bahan dasar logam aluminium, memang layaknya sebuah besutan balap. Bobotnya yang ringan, dipercaya mampu menyumbang tambahan performa pada besutan kesayangan.

Hanya saja, aplikasi mur roda ringan yang banyak dijual bebas ini, memiliki spesifikasi yang harus menyesuaikan kebutuhan mobil. "Salah beli bisa fatal akibatnya," terang Handoko Koo dari Graha Sakti di Pasar Mobil Duta Mas, Fatmawati, Jaksel.

Khususnya pada desain moncong mur yang memiliki dua tipe berbeda, yakni cone type (kerucut) atau sleeve type (model sok). "Salah penerapan, bisa menyebabkan baut roda patah," terang Handoko lagi.

No caption
No credit
No caption

 Mur roda jenis sok alias sleeve type memiliki ketebalan dinding cukup tebal
Sudah ada beberapa kasus semisal yang pernah terjadi pada Renaldo Gunawan, salah satu pemilik Toyota Yaris. Sebenarnya, kesalahan bukan pada proses pengencangan mur dengan kunci palang, melainkan salah memakai tipe mur roda.

Toyota Yaris terlahir dengan memakai mur roda jenis sok alias sleeve type. Artinya, bagian leher mur roda yang memiliki ketebalan sekitar 3 mm masuk ke dalam lubang pelek. Otomatis, lubang pelek Yaris tergolong lebih besar ketimbang baut rodanya.

Bisa dibayangkan bila mur roda yang dipakai adalah model kerucut (cone type) yang sebenarnya diperuntukkan untuk pelek dengan lubang baut yang hanya lebih besar sedikit dari diameter baut roda itu sendiri.


 Bentuk bibir mur roda racing model cone tak cocok bila diaplikasikan ke pelek dengan diameter lubang mur besar
Saat mur roda dipasangkan, jelas mur model cone type tak bisa memegang atau mengikat pelek dengan baik. Buntutnya sudah jelas, pemilik mobil atau mekanik akan terus memberikan torsi yang berlebihan pada kunci palang. "Idealnya kalau mengencangkan dengan kunci momen adalah sekitar 14 Kgm," jelas Novi Feryanto dari Tunas Toyota Cawang, Jaktim.

Lantaran mur roda yang tak sesuai tadi, pelek tak pernah bisa duduk dengan sempurna dan bahkan bisa goyang atau bergeser dari hub roda. Bila kondisi ini terjadi saat mobil berkecepatan tinggi, baut roda akan mudah patah. "Ini lantaran tensile strength baut roda tak kuat menahan beban berlebihan saat pelek bergoyang," jelas Michael Andries dari M-Tuning di bilangan Pondok Cabe, Jaksel. (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa