Sama halnya saat mur roda alias mur pengikat pelek ingin bersolek. Salah satu yang kini lagi digandrungi adalah mur roda racing anodized.
Tampilan mur roda dengan warna ngejreng dan bahan dasar logam aluminium, memang layaknya sebuah besutan balap. Bobotnya yang ringan, dipercaya mampu menyumbang tambahan performa pada besutan kesayangan.
Hanya saja, aplikasi mur roda ringan yang banyak dijual bebas ini, memiliki spesifikasi yang harus menyesuaikan kebutuhan mobil. "Salah beli bisa fatal akibatnya," terang Handoko Koo dari Graha Sakti di Pasar Mobil Duta Mas, Fatmawati, Jaksel.
Khususnya pada desain moncong mur yang memiliki dua tipe berbeda, yakni cone type (kerucut) atau sleeve type (model sok). "Salah penerapan, bisa menyebabkan baut roda patah," terang Handoko lagi.
Mur roda jenis sok alias sleeve type memiliki ketebalan dinding cukup tebal
Toyota Yaris terlahir dengan memakai mur roda jenis sok alias sleeve type. Artinya, bagian leher mur roda yang memiliki ketebalan sekitar 3 mm masuk ke dalam lubang pelek. Otomatis, lubang pelek Yaris tergolong lebih besar ketimbang baut rodanya.
Bisa dibayangkan bila mur roda yang dipakai adalah model kerucut (cone type) yang sebenarnya diperuntukkan untuk pelek dengan lubang baut yang hanya lebih besar sedikit dari diameter baut roda itu sendiri.
Bentuk bibir mur roda racing model cone tak cocok bila diaplikasikan ke pelek dengan diameter lubang mur besar
Lantaran mur roda yang tak sesuai tadi, pelek tak pernah bisa duduk dengan sempurna dan bahkan bisa goyang atau bergeser dari hub roda. Bila kondisi ini terjadi saat mobil berkecepatan tinggi, baut roda akan mudah patah. "Ini lantaran tensile strength baut roda tak kuat menahan beban berlebihan saat pelek bergoyang," jelas Michael Andries dari M-Tuning di bilangan Pondok Cabe, Jaksel. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR