“Saya setuju kalau Metro Mini menjadi bis AC seperti Kopaja. Seenggaknya, kondisi penumpang di dalam lebih manusiawi. Nggak kepanasan dan desek-desekan. Kalau bisa nunggunya nggak terlalu lama,” papar Santi pengguna setia Metro Mini 76 jurusan Kampung Rambutan – Blok M.
Bus Consultant, Nanang Apriyatno sepakat mengenai hal tersebut. “Metro Mini pakai AC itu bagus, tapi juga harus diiringi ada penataan trayek,” bukanya pada Sabtu (15/6).
Menurutnya, durasi angkutan juga belum diperhatikan. “Terkadang di salah satu jurusan ada yang kurang armada, ada juga yang justru armadanya berlebih. Ya baiknya ada penataan kembali kepemilikan trayek,” jelas Nanang.
“Sebagai contoh Kopaja jurusan Ragunan yang durasi waktu terlalu lama, jadi buat penumpang cari alternatif ke angkutan lain. Sebaliknya, ada juga Metro Mini jurusan Blok M - Cileduk yang jumlahnya berlebihan sehingga bikin macet dan ngetem karena kosong.”
Dirinya menyatakan akan menjadi mubazir jika armada sudah dibenahi tapi penumpang harus tetap menunggu lama. Karena masyarakat akan tetap memilih kendaraan pribadi.
“Berbeda kalau angkutan memadai dengan AC, aman dan jam nya teratur, tentu para pemilik kendaraan pribadi akan coba angkutan tersebut,” pungkas pria yang juga menjadi Ketua komunitas Bismania Indonesia tersebut. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR