Sebuah laporan yang dibuat oleh Purdue University di Lafayette, Indiana, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa teknologi hybrid yang merupakan gabungan mesin diesel dengan listrik pada bus dan menggunakan bahan bakar yang mengandung 20 persen biodiesel (BD20), akan semakin mengurangi emisi gas buang dan dapat mengurangi konsumsi minyak bumi.
Di Inggris, Wrightbus telah memperkenalkan pengembangan London Double-Decker, yang merupakan interpretasi baru dari bus merah tradisional sebagai alat transportasi massal dari imbas kepadatan lalu lintas ekstrem di London.
Varian bertitel The Wright Pulsar Gemini bus HEV itu menggunakan mesin diesel kecil dengan motor listrik yang menggunakan baterai lithium-ion. Penggunaan mesin diesel berkapasitas 1.900 cc, yang sebelumnya andalkan dapur pacu 7.000 cc yang menjadi ciri khas bus tradisional di London tadi, menunjukkan keuntungan drastis dengan menggunakan teknologi hibrida di lingkungan yang sangat padat lalu lintasnya.
Pada tahun 2005 General Electric juga memperkenalkan transmisi hibrida gigi listrik. Toyota pun mengklaim telah memulai teknologi drivetrain baterai tersebut pada bus Coaster Hybrid di tahun 1997 untuk pasar domestik Jepang. Pada bulan Mei 2003 General Motors mulai menggunakan bus hibrida yang dikembangkan bersama-sama dengan Allison, dan telah masuk ke dalam bisnis transportasi.
Sementara di Amerika Serikat juga beredar The Blue Ribbon. Bus kota versi hybrid yang dikembangkan oleh Hino berafiliasi dengan Toyota itu, sudah diperkenalkan sejak Januari 2005. Sementara Mitsubishi Fuso telah mengembangkan hybrid bus mesin diesel menggunakan baterai lithium di tahun 2002, dan model ini sudah digunakan oleh beberapa instansi di beberapa kota besar di Jepang.
Indonesia pun mulai dibidik oleh Hino Jepang, lewat varian Hino S'elega Hybrid Premium yang unitnya dipamerkan saat gelaran Indonesia International Motor Show, 20-30 September lalu di Jakarta.
Menurut Rosyid, Technical Division PT Hino Motors Sales Indonesia, agen pemegang merek Hino di Tanah Air, kendaraan komersial kategori 3 ini menggunakan mesin diesel 6 silinder segaris dengan kapasitas 7.684 cc high-pressure common rail.
"Sumber tenaga listriknya menggunakan motor-generator model 1M bertenaga 55 dk dengan baterai tipe sealed nickel-hydrogen berkapasitas 13 Ah (ampere hour) bertegangan 274 volt," urai Rosyid.
Kolaborasi mesin diesel dan motor listrik pada Hino S'elega Hybrid Premium, menghasilkan power maksimum sekitar 240 dk pada 2.500 rpm dengan torsi maksimum 834 Nm pada 1.200 rpm. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR