Hal ini kemudian membuat Mark Webber sebagai salah satu pembalapnya sangat kecewa dengan banyaknya protes yang menunjuk bahwa timnya melakukan kesalahan dan berupaya berbuat curang musim 2012. Menurutnya hal ini banyak diprotes setelah mereka menjalani balapan. Padahal untuk ikut di sesi balap, setiap mobil harus melalui scrutineering secara ketat.
“Saya rasa ini cukup membosankan bagi banyak orang. Semua yang kami lakukan pada mobil tersebut sudah melalui sesi pengetesan, lagi pula ini bukan ajang balap satu merek mobil. Tentunya anda bisa mendesain mobil sesuai dengan regulasi yang ada dan hal itulah yang kami lakukan sekarang,” kesal Webber.
Webber pun menjelaskan kemungkinan banyaknya protes yang mengalir, sebab semua orang sepakat menganggap bahwa mobil tim Red Bull adalah yang terkencang. Jadi jika mereka menemukan sesuatu yang janggal, maka itu akan jadi masalah bagi regulasi. Padahal jika melihat hasil kompetisi hingga pertengahan musim 2012, persaingan terlihat masih cukup ketat. Hmm, sepertinya ini nasib yang harus diterima tim papan atas jika rutin mengeluarkan ide untuk pengembangan performa mobil. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR