Meski belum ada keputusan resmi tentang masalah tersebut, namun Stewards di F1 menganggap bahwa inovasi yang dilakukan tim Red Bull pada mobil mereka, menyalahi regulasi yang berlaku. Sebab toleransi minimum torsi yang diperbolehkan pada RPM menengah adalah sebanyak 2 persen. Sementara di mobil Red Bull besaran torsinya justru lebih rendah pada RPM menengah.
Hal ini diklaim mampu meminimalisir hilangnya traksi roda belakang (karena torsi terlalu besar), kerja pompa bahan bakar juga jadi lebih ringan, karena torsi mesin lebih kecil. Pada sisi lain juga dikatakan bahwa cara seperti ini cukup menguntungkan sisi aerodinamika mobil, khususnya pada tekanan gas buang.
“Sayangnya, ketika anda punya mobil yang kencang, banyak hal yang pasti dipertanyakan. Inilah sifat alamiah ajang balap Formula 1 dewasa ini. Pastinya anda akan mendapat perhatian besar jika melakukan spekulasi,” gumam Christian Horner sebagai bos tim Red Bull.
Berdasarkan ketidaksepakatan para Stewards F1 inilah, FIA bakal akan klarifikasi semua hal tentang engine mapping di mobil Red Bull. Sebagian besar prediksi menyatakan bahwa FIA bakal memaksa Red Bull untuk mengganti engine mapping di mobil mereka. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR