Hal ini dinilai melanggar regulasi teknis di F1 nomor 5.5.3, yang mengatur tentang teknis torsi minimum pada putaran mesin (RPM) pertengahan. Tapi kedua mobil tim Red Bull malah mempunyai torsi yang kurang pada putaran mesin menengah.
Meski dinyatakan lulus oleh FIA dan bisa mengikuti balapan pada Minggu (22/7), namun hingga sekarang masalah itu tetap jadi kontroversi. Menurut Derek Warwick sebagai salah satu Stewards di F1, bahwa ini rendahnya torsi di mobil F1, memungkinkan pemanfaatkan gas buang sebagai salah satu imbas teknologi ini.
Bos tim Red Bull yaitu Christian Horner sendiri merasa bahwa inovasi yang mereka lakukan memang bakal jadi perdebatan keras. Ia juga berharap agar mendapat kejelasan. Sebab mereka mengaplikasikan sesuatu berdasarkan regulasi yang ditetapkan. Meski dianggap sebagai bagian yang ilegal, tapi masalah ini harus mendapat kejelasan agar tidak ada protes lagi di seri-seri selanjutnya. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR