Dengan aturan lama, maka per kelas akan menyelesaikan 40 lap. Hitung-hitungan matematikanya tanpa sesi latihan, per pembalap untuk 1 seri dan turun di 2 kelas akan memutari sirkuit sebanyak 84 lap.
Tak urung digelontorkannya regulasi 1 race di MP1 dan 2, menimbulkan pro kontra di antara pelaku balap nasional. Supaya enggak kusut, Biro Roda 2 PP IMI menjelaskan bagaimana pelaksanaan regulasi gres. "Aturan baru di MP1 dan 2 hanya 1 race dengan poin tertinggi 25,” kata Bambang Gunardi, kepala bidang olah raga biro roda 2 PP IMI.
Pria yang akrab disapa BG itu bilang, kalau ada region yang melaksanakan 2 race pada kelas tersebut enggak ada masalah. Tapi poinnya tetap hanya untuk 1 race. Misal, seorang pembalap juara dua kali di race 1 dan 2, poinnya enggak 50 seperti di aturan musim sebelumnya, tapi hanya 25.
Menampik dibuat mirip MotoGP, pemberlakuan 1 race ini lebih ke soal kualitas penyelenggaraan. Diharapkan, adanya tambahan waktu akibat menjalankan 1 race, penyelenggara bisa membuat balapan berkualitas di kelas kejurnas tersebut.
Nah, salah satu yang kasih tanggapan atas disunatnya jumlah lap yakni PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) produsen ban FDR. "FDR lebih senang balapan 2 race karena kepentingan sponsor even maupun tim bisa terakomodasi. "Konsumen bisa melihat secara langsung performa ban FDR yang digeber sampai 2 race,” jelas Riza, Marketing Departement Head SRI.
Riza melanjutkan, balapan jadi 1 race membuat durasi pembuktian performa FDR di mata konsumen berkurang. Hal tersebut yang membuat pihak SRI selaku sponsor even dan tim balap, kurang sependapat dengan pemberlakukan 1 race.
Nah, jadi bener nih balapan dibikin satu race? (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR