Jadwal kualifikasi, terpaksa enggak terlaksana semuanya pada sabtu. Setidaknya ada 4 kelas (Matic 150cc TU Pemula dan Open, 175cc open serta FFA s/d 350cc), yang kualifikasinya dilaksanakan pada race day.
“Seperti ini resiko yang harus dihadapi ketika menyelenggarakan balap di November, di mana tiba musim penghujan,” kata Anas Riswanto, selaku pimpinan lomba.
Memasukkan jadwal kualifikasi pada hari ‘H’ plus ada 26 race yang harus digelar, mau tidak mau harus ada penyesuaian lain yang mesti dilakukan. Di sini panitia lomba memutuskan untuk memangkas jumlah lap, dari yang 8 lap jadi 6 dan yang 15 lap jadi 12.
Balapan memang berjalan sesuai dengan rencana dan strategi yang sudah datur oleh panitia lomba. Namun itu hanya sampai race ke-16 (Final Matic 130cc Standar Pemula) saja.
Red flag terpaksa dikeluarkan oleh pimpinan lomba, akibat hujan deras yang membuat trek tergenang air dan membahayakan pembalap. “Balapan sudah berjalan tiga perempat jumlah lap yang ditentukan, dengan melihat kondisi yang ada maka balapan tersebut dihentikan,” papar Anas.
Dalam kondisi cuaca yang masih hujan plus trek diaggap aman, maka race berikutnya dilanjutkan. Dalam situasi tersebut lagi-lagi jumlah lap dijadikan korban, yang seharusnya 12 lap jadi 7 lap.
“Kondisi cuaca yang turun drastis plus lap dipotong banyak, mau tidak mau settingan suplai bahan bakar dibuat lebih kering. Nah dalam kondisi hujan, tentu enggak mudah untuk bongkar pasang karburator buat ganti spuyer. Ganti bahan bakar dari bensol ke pertamax jadi pilihannya,” terang Iman Zatory, mekanik CLD Imola Gemilang A’Ternate Cs Yance.
Denny Keder yang berhak atas 3 skutik Suzuki Skywave karena jadi juara umum, menyayangkan kondisi yang terjadi. Menurutnya jumlah lap yang sudah dibuat panitia, bisa membuat persaingan semakin seru. “Kalau saja enggak hujan, grand final KYT Top1 Indotire BRT The Master of Matic Race Champs 2012 pasti berlangsung lebih seru,” terangnya. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR