"Yang masih rutin selenggarakan OMR Suzuki tiap tahun adalah region Kalimantan Barat. Biasanya diselenggarakan sebanyak 4 hingga 5 seri. Tahun ini ada 4 seri dengan membuka sekitar 8-10 kelas," tutur Yudi Febrianto, selaku manager racing Suzuki Motorsport PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Masih ujar Yudi, "Di region tersebut pengguna besutan Suzuki masih banyak, sehingga antusias peserta juga masih bagus. Nah untuk region Jawa, tahun ini masih dalam tahap menunggu. Pasalnya saya sudah mengajukan ke pihak manajemen, tapi belum ada keputusan pasti. Misal nantinya di-acc, rencananya akan bikin 3-4 seri".
Nah bila hal tersebut bisa terlaksana, kelas-kelas yang dibuka juga tidak banyak. "Yang pasti kelas matik enggak ketinggalan. Minimal, tujuan awal untuk meningkatkan populasi Suzuki khususnya di region Jawa, bisa terlaksana. Dengan adanya OMR Suzuki ini, semoga sedikit banyak akan berpengaruh positif terhadap pasar Suzuki," harap Yudi.
Paulus juga menambahkan bahwa ajang balap bukan salah satu gelaran untuk mendongkrak penjualan. Pasalnya ada pabrikan lain yang memang enggak konsen di OMR atau balap, tapi produknya tetap laku.
Toh demikian, beberapa region lain seperti Sulawesi dan Medan, juga tetap eksis gelar OMR Suzuki. "Di Sulawesi tahun ini menggelar OMR Suzuki sebanyak 3 seri (4-5 kelas), lalu di Medan juga tiga seri dengan membuka 3 kelas," imbuh Suandi Widiarto, section head marketing planning 2W SIS.
Masih ungkap Suandi, "Sebenarnya Ujung Pandang, Sumatera Utara dan beberapa wilayah lain, juga mengajukan proposal untuk penyelenggaraan OMR Suzuki di wilayahnya. Namun semua masih dalam tahap proses dan kajian".
Status gelaran OMR di daerah, rata-rata masih nebeng event lain seperti pada gelaran kejurda atau Motoprix. "Meski sifatnya sisipan, yang pasti tetap menunjukkan eksistensi balap Suzuki. Kelas yang dibuka biasanya kelas 110 cc, 125 cc dan 150 cc," tutup Yudi. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR