Sayangnya untuk sesi long run seperti saat balapan, pembalap yang berasal dari Magetan, Jawa Timur itu masih butuh jam terbang tinggi. Ia masih belum konsisten mencetak lap tercepat dan kadang-kadang masih lepas kontrol pada karakter sirkuit yang gripnya kurang bagus, seperti di Sirkuit Kemayoran, Jakarta.
Kondisi tersebut disikapi oleh sang empunya tim yaitu Ahmad Jayadi dengan cara berbeda. Ia tetap memberikan pemahaman pada pembalapnya tentang pentingnya konsistensi dan belajar dari pengalaman.
“Alhdilla adalah pembalap yang baru naik ke kelas tertinggi balap nasional. Meski mampu meraih hasil bagus di sesi kualifikasi, namun ia masih perlu belajar banyak. Ya namanya saja masih baru, tentu butuh jam terbang tinggi,” dukung Adi pada pembalapnya itu.
Di seri kedua OMR Honda akhir pekan lalu, Alhdilla yang start dari grid pertama memang hanya mampu meraih hasil akhir di podium ketiga race kedua. Meski demikian, itu bukanlah hasil buruk. Mengingat sang pemilik tim sendiri menargetkan posisi finish di podium. “Start dari posisi pole ya minimal finish di podium lah,” imbuh Adi.
Kendati belum bisa konsisten, Alhdilla masih mempunyai jalur perjalanan karir yang cukup panjang di ajang balap. Selama mendapat dukungan besar dari tim, tentu kemenangan adalah target yang sangat realistis. (otosport.co.id)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR