Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Skema Ideal Jangan Sampai Mental, Untuk Kejurnas

billy - Minggu, 1 April 2012 | 08:37 WIB
No caption
No credit
No caption


Beberapa waktu lalu muncul kabar bahwa Lightning Production, penyelenggara kejuaraan nasional motocross menarik diri sebagai promotor nasional (pronas) dan memilih membuat event serupa tanpa embel-embel kejurnas. Pasalnya biaya yang ditetapkan PP IMI terhadap promotor meningkat beberapa kali lipat dibanding tahun lalu. Ternyata kabar ini juga muncul dari cabang-cabang sport lain.

SALING MENGERTI
Belakangan, A Judiarto, bos Lightning Production menyatakan info tersebut tidak benar. Ia membantah eventnya tidak berlabel kejurnas sekaligus bilang masalah tersebut sudah clear. Meski begitu, Judiarto sepertinya enggak tahan untuk enggak membuka sedikit soal ini.

Menurutnya, ada cabang olahraga yang sudah maju dan ada juga yang butuh perhatian. Sehingga enggak bisa disamakan ketentuan biayanya dengan cabang lain. Misalnya saja speed off-road yang memang enggak bisa dipaksa membayar biaya besar karena memang sponsornya saja enggak banyak. “Kadang mereka (PP IMI) enggak paham sampai ke situ,” ulasnya.

Sementara dari ajang slalom, Tjahyadi Gunawan dari Genta Auto & Sport tahun ini menjadi pronas untuk 2 event. Yakni slalom dan adventure off-road. Ia membenarkan ada wacana kenaikan ‘harga’ pronas. Bedanya, ia pilih pakai gigi mundur dari status kejurnas. “Kalau memang ada kenaikan kita mundur sebagai pronas dan itu sudah pernah kita lakukan,” sebutnya.

Menurutnya, dengan sikap ini ia dipanggil kembali oleh PP IMI lewat Bambang Gunardi, biro olahraga PP IMI. Akhirnya dicapai kesepaka­tan tidak akan ada kenaikan tarif. Per event ia membayar tarif normal Rp 12,5 juta. Baginya, menjadi pronas atau enggak sebenarnya enggak masalah. Malah dengan menjadi pronas, dana yang dikeluarkan lebih besar dibanding jika lomba hanya berstatus club event.

Memang enggak semua mengalami keberatan dengan adanya kenaikan tarif. Di ajang drag bike, Trendypromo Mandira (TPM) yang aktif menggelar balap motor trek lurus mengajukan status kejurnas terhadap tujuh seri garapannya tahun ini. “Proposal penyelenggaraan sebanyak 7 seri sudah kita kirimkan ke PP IMI,” aku Helmy Sungkar, owner TPM seraya bilang nilai kontraknya sekitar Rp 200 juta dan masih proses sehingga belum ada tanggapan dari PP IMI.

Akhirnya, baik promotor maupun IMI mencapai kesepahaman (kalau tidak disebut kesepakatan). Disebut Judiarto, pihaknya dan PP IMI sama-sama mengerti kondisi masing-masing.  “Mungkin bisa dibilang kami (Lightning-IMI) saling mempelajari. Mungkin pengurus baru belum tahu persis mengenai pronas. Kalau mereka tahu saya yakin jadi lebih baik,” ujarnya tanpa mengiyakan ada masalah soal tarif seperti dirumorkan.

Sadikin Aksa, wakil ketua PP IMI saat ditanyakan hal ini mengaku terkejut. “Saya bingung masalah tarif ini bocor dari mana. Kontrak ini memberi keuntungan kepada IMI dan pronas. Kami mau win-win solutions. Tarif itu nego antara kedua belah pihak, rahasia kami dengan mereka. Nanti lihat laporan keuangan IMI aja, ketahuan itu,” paparnya.

Ikin, sapaan akrab Sadikin Aksa, juga mengakui ada perbedaan nilai kontrak antara motorsport yang industrinya sudah mapan dengan olahraga yang belum maju. “Pasti beda. Kami lihat dari nilai komersial produknya. Tidak bisa sama,” ulasnya seraya bilang penetapan tarif ini memang semestinya naik namun perlu dibicarakan agar pronas enggak bayar terlalu murah atau IMI menetapkan terlalu mahal.

Namun ia enggan berpanjang lebar soal ini. Menurutnya, rumor di luaran bukan bersumber dari pernyataan resmi PP IMI. Ia juga mengungkapkan keingi­nannya agar ke depan PP IMI mendapat pemberitaan yang baik.

Toh apapun masalahnya, skema hubungan PP IMI dan pronas memang perlu disadari sebagai skema yang ideal dan sebaiknya enggak merenggang karena masalah biaya kontrak. Sebab keduanya saling membutuhkan keberadaan event yang berkualitas dan berlabel nasional. Tentu bukan untuk dibayangkan jika Indonesia enggak punya event berstatus nasional. (otosport.co.id)


Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa