OTOMOTIFNET - Yamaha Scorpio bisa dibilang motor sport terbanyak yang ditinggikan suspensi belakangnya. Tak berarti menjadi penganut gaya supermoto saja, bahkan pengguna sehari-hari pun meninggikan buritan si kalajengking ini.
"Soalnya terasa suspensinya seolah amblas, terutama kala berboncengan," tutur Ahmad pengguna Yamaha Scorpio Z keluaran 2006. Tak heran, kalau ia pun ikut meninggikan bagian belakang motornya. Memang kit untuk meninggikan buritan ini cukup banyak di pasaran.
Setelah menjadi jangkung memang lebih sedap dipandang, digunakan pun jadi lebih pede melewati kubangan atau genangan air. Maklum tubuh lebih jangkung. Tetapi kegembiraan itu ternyata lama kelamaan membuat muram.
Ada hal lain yang mengganggu pengguna Scorpio bertubuh jangkung ini. "Rantainya kerap kena bagian depan arm belakang (gbr.1)," tukas Agus Sunyoto dari bengkel Kumis di kawasan Puri Kembangan, Jakbar. Menurutnya, ini karena posisi sproket yang berubah ketika ditinggikan.
Bukan berarti sproketnya yang berpindah posisi, tetapi ketika belum ditinggikan rantai yang terhubung antara sproket depan dan belakang masih memberikan jarak yang cukup pada arm di dekat sproket depan.
"Ketika ditinggikan, posisi arm akan turun, berikut posisi sproket belakangnya," lanjut lelaki yang disapa Kumis itu. Memang sebenarnya sudut arm-nya menjadi lebih lancip, karena buritan lebih terangkat dibandingkan sebelumnya.
Nah, kalau sudah begini, ada cara yang dilakukan Kumis, meski terlihat nyeleneh, tetapi sudah dicoba pada beberapa pengguna Scorpio dan mampu memuaskan penggunanya.
Bukan suspensinya yang direndahkan, tetapi modifikasi pada sproketnya. "Saya membuat sproket dengan diameter lebih besar dibanding standarnya," tutur Kumis. Wah, lantas mata sproketnya bagaimana?
Untuk sproket belakang ia membuat gir yang diameternya lebih besar tetapi hanya terpaut beda semata saja dibandingkan dengan gir belakang aslinya. "Gir yang baru ini bermata 43, sementara aslinya 42 (gbr.2)," jelas lelaki bertubuh gemuk itu.
Kok bisa? Diameter sekian jauh namun jumlah matanya tak banyak? Rahasianya adalah dengan mengubah coakan untuk mata rantainya. "Kalau standarnya pakai 480, dengan gir ini perlu rantai 520," tuturnya. Begitu juga bagian depannya, tetap bermata 16 seperti aslinya, hanya diameternya lebih besar (gbr.3).
Dengan coakan yang lebih besar, jumlah mata rantainya tak terpaut jauh, meski diameternya terlihat jauh berbeda. Pertanyaan berikutnya, jadi mahal dong, kalau mesti beli rantai?
Menurut Kumis satu set sproket ini cukup ditebus Rp 700 ribu saja, sudah berikut rantai 520. "Nah, tentunya enggak jauh berbeda bukan dibandingkan rantai standar orisinal Scorpio? Ujarnya kemudian. Kumis pun berkata, yang penting rantai tidak kena arm lagi, kan?
Kumis: 0859-21141946
Penulis/Foto: Ben / aant
Editor | : | Editor |
KOMENTAR