Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Upgrade Performa Honda Scoopy, Korekan Bikin Happy!

Editor - Selasa, 12 Oktober 2010 | 08:29 WIB
Upgrade Performa Honda Scoopy, Korekan Bikin Happy!
Upgrade Performa Honda Scoopy, Korekan Bikin Happy!

OTOMOTIFNET - Naik Scoopy pasti happy!” gitu penggalan kalimat iklan Honda Scoopy. Tapi apa benar, naik skutik retro modern ini dijamin happy? “Tampilan emang keren, tapi saya belum happy karena kurang kencang, hehe,” ujar Melvin Soetomo.

Menurut pengguna skutik berkapasitas 110 cc itu, kendati tampilan retro, dia ingin tunggangannya tetap bisa lari kencang. “Maklum hobi ngebut, nih,” lanjut warga Puri Indah, Kembangan, Jakbar.

Maka dari itu, belum lama mengisi garasi rumah, Scoopy langsung digiring ke bengkel korek. Tepatnya ke bengkel Paddock Speed Clinic (PSC) yang ada di Jl. Lapangan Bola No. 35, Kebon Jeruk, Jakbar.

Motor langsung diserahin ke Armyando, penggawang PSC. Mandat Melvin pada Pak Haji, panggilan Armyando, cukup simpel. Apalagi kalau bukan dibikin kenceng, jadi naikinnya makin happy.

Nah, setelah dioprek-oprek proyek ini hasilnya tak mengecewakan. “Akselerasi jadi jauh lebih responsif dibanding standarnya,” puas Melvin.

Sedang sesuai pengukuran dynamometer merek Dynomite milik Ultra Speed di kawasan Haji Mencong, Ciledug, Tengerang, diperoleh data tenaga jadi 13,53 dk/9.050 rpm, sedang torsi 10,72 Nm/8.900 rpm. Sedang klaim pabrikan standarnya hanya 8,28 dk/8.000 rpm, torsi 0,85 kgf.m/5.500 rpm atau 8,34 Nm/5.500 rpm (1 kgf.m = 9,80665 Nm). Ini hasil lengkapnya!

Blok Silinder

Demi menaikkan kapasitas mesin, pilihannya pakai piston berdiameter 56,5 milik Kawasaki Blitz Joy oversize 50. Pemasangan harus mengganti boring bawaan motor. Boring baru berdiameter luar hingga 61,5 mm. Agar bisa masuk, mulut crankcase dibubut 2 mm.

Meski boring demikian besar, ketebalan liner masih berkisar 2,5 mm, artinya masih aman jika dijejali piston 57,5 mm. “Boring-nya pakai yang bagus dan dibikin tebal, agar aman dipakai harian,” terang Pak Haji.

Kepala Silinder
Menyesuaikan piston yang membengkak, klep pun dibesarkan agar pasokan bahan bakar mencukupi. “Klep in jadi 29 dan out 24 mm,” lanjut mekanik yang doyan ikut balap drag bike ini. Klep dipilih yang berlabel EE. Pemasangan dipasrahkan pada tukang bubut.

Lalu saluran masuk-buang ikut disentuh mata tuner. Bertujuan menghilangkan kulit jeruk sehingga aliran makin lancar.

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa