Otomotifnet.com - Honda Scoopy FI punya tampang retro modern yang imut-imut. Cocok untuk penggunaan harian dan tampilannya yang oke ini, cocok jadi teman nongkrong bareng teman-teman. Itu yang bikin Cakra Khrisna rela menebus skutik tersebut.
Tapi mesin bawaan yang 108 cc dirasa kurang memuaskan pemuda tersebut. "Larinya mentok 95 km/jam saja tuh," keluh Cakra yang juga punya Honda CBR150R lawas.
Maka enggak pakai lama skutik keluaran 2013 miliknya itu dicolek-colek.
"Pertama bagian CVT, ngejar akselerasi lebih cepat," ceritanya. Bagian ini dikerjakan di bengkel Pematic, di wilayah Sukatani, Depok.
Selain akselerasi lebih melesat, top speed juga nambah. "Bisa 110 km/jam," bangganya. Ehh tapi Cakra merasa kurang puas tuh. Alhasil skutiknya diboyong ke Bintang Racing Team (BRT).
Nah di bengkel terkenal ini komponen mesin mulai banyak disentuh.
Hasilnya power Honda Scoopy FI miliknya mencapai angka 11,33 dk @8.900 rpm dan torsi 10,49 Nm di kisaran 6.700 rpm.
Padahal sebelumnya power mesin tercatat 7,19 dk di 8.600 rpm dan torsi 7,9 Nm di 6.500. Artinya ada kenaikan hingga 4,14 dk dan 2,56 Nm! Besar tuh naiknya.
"Sekarang lari 120 km/jam enteng saja tuh, power mesin atasnya lebih galak," beber Cakra. Lalu part apa saja yang sudah diaplikasikan ya? Ulasannya ada di sini. (motor.otomotifnet.com)
Nah di sinilah tangan mekanik dari BRT mulai bermain. Noken as sebagai pengatur buka-tutup klep diganti pakai racikan bengkel bermarkas di Cibinong tersebut.
Filter udara bawaan dirasa kurang cocok, gantinya pakai berlabel Ferrox yang punya pori-pori lebih besar.
Otaknya motor sebagai pengatur pengapian pakai ECU BRT Juken. ECU standalone ini diset menyesuaikan perubahan pada mesin menggunakan remote yang termasuk dalam pembelian. "Terakhir setingannya gue bikin agak kering, mesinnya lebih mau teriak," papar Cakra.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.
Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id
KOMENTAR