OTOMOTIFNET - Andri bingung tujuh keliling. Pasalnya belakangan ini Suzuki Shogun keluaran 2003 miliknya memperlihatkan gejala aneh.
"Lari motor suka nyendat di putaran tengah," tuturnya. Selain itu, dari knalpot tampak keluar asap tipis berwarna agak kehitaman. Konsumsi bensinnya juga boros.
Tadinya warga Pondok Labu, Jaksel ini menyangka kalau masalah tersebut disebabkan oleh busi yang memang sudah cukup lama belum pernah diganti dan setelan karburator berubah. Sehingga proses pembakaran jadi kurang sempurna
Namun setelah ia menukar pemercik api di ruang bakar itu dengan baru dan menyetel ulang sekrup udara di karbu, permasalahan tersebut tak kunjung hilang. Tapi ia pantang menyerah.
Maka diputuskannya untuk melakukan servis besar yang meliputi pembongkaran komponen silinder dan kepala silindernya di bengkel dekat rumahnya.
"Mungkin akibat ruang bakar sudah terlalu kotor atau sil klepnya aus. Sehingga ada oli yang masuk ke ruang bakar," pikirnya saat itu.
Dan memang ketika komponen silinder maupun kepala silinder dibongkar, terlihat banyak kerak menumpuk di pucuk piston maupun kubah kepala silinder.
Usai dibersihkan dari kerak dan sil klep diganti baru, bahkan klepnya diskir ulang, semua komponen silinder kembali dirakit ulang.
Paking-paking silinder dan head tak lupa pula diganti baru. Kemudian mesin coba dihidupkan dan motor dijajal jalan.
Memang akselerasi motor terasa sedikit lebih baik.
"Tapi gejala nyendat di putaran tengah, kok masih saja ada ya? Padahal karburator juga udah coba di-setting berkali-kali, namun tetap saja gak hilang-hilang," tukas Andri.
Mekanik bengkel tempat ia melakukan servis pun gak tau lagi mesti melakukan apa.
Keesokan harinya, Andri coba iseng-iseng bongkar sendiri karburator Shogun 110-nya itu.
Ketika hendak melepas starter plunger pada sistem cuk di karbu (gbr.1), ternyata ia dapati gerak plunger tersebut kurang lancar alias seret. Sehingga cuk tak mau menutup sempurna. Apa penyebabnya karena itu?
"Bisa saja. Sebab dengan tidak menutupnya plunger choke dengan sempurna, membuat semprotan bahan bakar jadi terlalu kaya. Sehingga tarikan motor bakal mbrebet dan boros bensin."
"Ini sering terjadi di motor-motor yang mengusung choke model tarik (gbr.2). Terutama yang jam terbangnya sudah tinggi," terang Maman Sugiman, instruktur Hartomo Mechanical Training Center (HMTC) Depok, Jabar.
Apalagi bagian ini juga suka jarang diperhatikan mekanik bengkel. Karena biasanya yang dibersihkan cuma bagian dalam karburator. "Penyebab seretnya kerja choke bisa dari kabelnya atau plunger tadi," bilang Boim, sapaan akrab Sugiman.
Benar saja, setelah mendapati gerak starter plunger chooke motornya seret, Andri coba menyemprot lubang dudukan plunger pakai carburator cleaner (gbr.3). Namun ketika dites lagi, gerak plunger masih saja belum lancar.
Akhirnya ia ampelas permukaan plunger (gbr.4) pakai ampelas halus dan kemudian membersihkannya dengan cara disemprot pakai penetran. Kelar itu, karburator dirakit kembali dan mesin motor coba dihidupkan.
Berhasil, ketika gas coba diblayer beberapa kali, kini dari knalpot tak lagi mengeluarkan asap tipis kehitaman. Motor pun kemudian coba dijalankan,
"Akselerasi motor juga sekarang enggak nyendat lagi di putaran tengah. Semua putaran mesin ‘bersih'," girangnya. Malah menurut pengakuan Andri, konsumsi bensinnya kini kembali normal alias tidak boros lagi.
Apakah motor Anda mengalami kendala kayak motor Andri? Coba deh periksa kerja choke-nya ya!.
Penulis/Foto: DiC / Andhika
Editor | : | Editor |
KOMENTAR