Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Lampu Ber-Watt Besar? Jangan Sampai Reflektor Meleleh

Editor - Kamis, 10 Juni 2010 | 14:00 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Satu-satunya andalan peng­lihatan di malam hari, adalah lampu utama alias lampu depan. Jalan gelap pun akan terlihat jelas ketika lampu berfungsi baik.

Namun, ada yang masih belum puas dengan kualitas sinar lampu standar, makanya ganti lampu lebih terang. Tenang bos, sabar dulu, boleh-boleh saja ganti tetapi ada syaratnya lo.

Di pasaran banyak dijual lampu dengan beragam watt. Bahkan watt besar hingga di atas 50 watt. “Perlu diperhatikan bahan reflektornya,” terang Leonardo dari Performa Motor di Jl. Kemboja, Tomang, Jakbar. Sebab, beberapa motor dengan batok lampu plastik belum tentu bisa menggunakan lampu dengan watt besar.

No caption
No credit
No caption

Reflektor macam Ninja 250, tak bisa lampu yang wattnya terlalu besar
No caption
No credit
No caption

Ganti lampu HID? Perlu perlakuan Khusus

Model lampu bulat, bisa tukar reflektor besi dari mobil

“Panasnya bisa membuat reflektor meleleh,” tukasnya. Ia pernah mendapatkan beberapa motor Kawasaki Ninja menggunakan lampu watt besar reflektornya meleleh.

“Tahu-tahu lampu menyala tapi sinarnya enggak center ke depan,” katanya. Ternyata bohlam tidak duduk di lokasi yang tepat, karena reflektornya berubah posisi karena plastiknya meleleh.

Menurutnya, tiap motor memiliki besaran watt maksimal, misal 21 watt jadi lampu berukuran 18/21 watt yang mesti dipasang. “Ada juga yang menambahkan HID, kalau terlalu panas bisa bikin reflektor meleleh,” katanya.

Beberapa motor yang menggunakan reflektor plastik, umumnya motor sport yang menggunakan fairing, semisal Kawasaki Ninja, Honda CBR, Suzuki FXR, sementara skutik umumnya menggunakan reflektor plastik juga. Bebek pun menggunakan reflektor plastik.

Sebaiknya, gunakan besaran lampu yang tidak terlalu jauh melebihi standarnya. Jika ingin tambah terang, mungkin bisa menggunakan bohlam yang tingkat keputihan sinarnya lebih dari standar, semisal lampu Xenon look yang bohlamnya biru pada umumnya.

Tetapi, kala hujan biasanya sinar lampunya kurang manjur menerangi jalan. Sebab pantulan sinar putihnya membalik ke arah mata pengendara.

Sementara itu, ada juga lampu dengan sinar lebih kuning, umumnya disebut all wheater, sehingga kala dipakai saat hujan mampu menerangi dengan lebih jelas.

Lantas, jika ingin mengganti dengan lampu HID pun perlu beberapa perlakuan tersendiri. Sebaiknya membeli dengan batok lampunya.

Misal seperti dilakukan Juki dari Joery Motor di kawasan Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar. Batok lampu plastik pun ditukar dengan batok lampu dari mobil terlebih dulu, agar reflektornya dari besi.

Hal ini bisa dilakukan dengan mudah pada motor dengan lampu bulat, seperti Honda Tiger lawas dan Yamaha Scorpio atau Suzuki Thunder. Tentunya dengan mengubah sedikit pada dudukan ring lampunya. Lantas, lampu yang digunakan pun bisa sesuai dengan lampu mobil.

Penulis/Foto: Atenx / Atenk

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa