Safety dan muda sesuai gaya motor
Berkendara tanpa helm sekarang nggak keren. Bahkan di beberapa lokasi berkendara dengan peranti keselamatan yang baik sudah menjadi bagian dari budaya. Bukan sekadar memenuhi kewajiban agar tidak hanya kena tilang.
Semua ini karena berbagai pihak terus melakukan kampanye tanpa henti. Pabrikan, klub atau komunitas, Kepolisian dan Kementerian Perhubungan dan tentunya juga MOTOR Plus sebagai tabloid pertama sepeda motor di Indonesia.
Kini dengan mengusung konsep Youth Action For Road Safety, MOTOR Plus mencoba mengedukasi bahwa berkendara aman itu juga bisa tetap gaya dan muda. Safety tetap lifestyle.
Sejak 2003, MOTOR Plus terus berkampanye safety riding. Konsep terus mengalami perkembangan. Dari Safety Riding Year, lalu Ride With Care. Konsep ini lebih menekankan aspek peduli dalam berkendara yang pada hakikatnya juga bicara soal keselamatan berkendara.
Lantas pada 2011 atau tepat di ulang tahun MOTOR Plus ke-12 kami mengusung konsep Youth Action For Road Safety 2011. Seperti diketahui sebagian besar merupakan anak muda. Mereka merupakan golongan yang jadi tulang punggung keluarga. Untuk itu, MOTOR Plus mengusung tema ini dalam kampanye safety riding sampai sekarang.
Konsep anak muda ini tidak sekadar nama. Dalam memberitakan safety riding, selalu menyasar kawula muda. Bahkan, kalangan potensial yang sebenarnya belum termasuk ‘biker’ seperti pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Sasar juga masuk dalam kegiatan ini.
Bahkan, MOTOR Plus juga beberapa kali ikut langsung kegiatan mengedukasi komunitas. Sharing soal safety riding ini diharapkan juga semakin meningkatkan kesadaran anggota komunitas yang sebagian besar merupakan kalangan anak muda untuk lebih peduli lagi terhadap keselamatan diri dan juga orang lain.
Muda juga dilihat tampilannya. Pakaian safety yang diusung juga konsep kekinian. Seperti pemilihan model jaket keren, sepatu bernuansa muda. Makanya, di edisi kali ini MOTOR Plus mengangkat tema Safety Riding dan Anak Muda. Tentunya berharap agar berkendara tetap menjunjung safety riding tanpa melupa-kan gaya dan tampilan.
Safety Dan Komunitas
Melihat perkembangan peranti dan fashion safety paling gampang dengan melihat dinamika komunitas atau klub. Di sinilah tumbuh subur berbagai aksi dan gaya para anggotanya. Tidak sekadar safety, namun juga gaya. Peranti yang digunakan pun bervariasi. Mulai produsen merek terkenal yang berharga jutaan sampai merek lokal yang harganya cukup terjangkau.
Komunitas Ninja 250R Community Chapter West Jakarta misalnya. Mereka punya perangkat standar yang digunakan sebagai pakaian wajib ketika kongkow. “Apalagi kalau pas lagi turing. Kami wajib menggunakan full safety gear,” sebut Iwan ‘Laupan’ Setiawan, Ketua Ninja 250R Community.
“Kami menggunakan jaket kulit untuk melakukan turing. Untuk sepatu pun demikian. Merek tidak terlalu penting. Yang jelas sepatu itu harus menutupi mata kaki,” tandas Laupan.
Ada dua model yang biasa digunakan. Pertama, sepatu turing sampai mata kaki yang biasa digunakan crosser dan sepatu turing sebatas mata kaki. “Umumnya yang digunakan yang sebatas mata kaki. Selain modelnya lebih simpel, untuk digunakan gaul pun juga bisa,” bilang Laupan.
Pilih sarung tangan yang sesuai
Bagi komunitas klasik seperti komunitas Honda Scoopy yang tergabung di Scoodenttial, safety dikaitkan dengan tumpangannya. “Kami umumnya menggunakan jaket katun. Walaupun ada juga sebagian yang menggunakan jaket kulit. Safety riding jadi perhatian kami saat ngumpul,” jelas Daniel Morris Tambunan, Ketua Umum Scoodenttial.
Untuk penggunaan helm rata-rata anggota Scoodenttial memakai helm ¾ atau yang lebih serasi dengan tampilan Scoopy bergaya retro modern. “Untuk peranti lain seperti sarung tangan wajib jika turing,” ungkapnya bersemangat.
Supaya afdal, kita wajib juga share dengan para raja turing seperti kalangan skuteris. Comot klub gede Scooter Owners Group alias SOG. Hampir setiap tahun mereka bikin turing besar, sampai program jelalajah negeri yang dilakukan di tutup tahun 2011 menuju 2012. ”Bagi kami, perlengkapan safety adalah utama,” buka Boy Januar Ariska, founder klub ini.
Sepatu turing ala crosser dan sepatu turing gaul
Soal safety ini juga dibeberkan Indra Panca, salah satu founder dari Tiger Association Bandung (TAB) dan penggagas HTCI (Honda Tiger Club Indonesia). Apalagi karakter motor mereka masuk jajaran motor cepat dan menjadi incaran peturing. ”Safety menjadi sangat penting. Helm full-face, jaket kulit dan sepatu khusus turing dilengkapi protector yang wajib menutupi mata kaki,” katanya lagi.
Satu hal lagi yang sering dilupakan. Safety nggak semata hanya ada di perlengkapan riding. “Tapi juga ada di pikiran kita,” tambah Jeffrey Polnaja, peturing dunia asal Indonesia.
Bagi Kang Jeje panggilan akrabnya, yang terpenting dari safety di atas motor adalah bagaimana kita bisa membangun state of mind saat naik motor. Selalu berpikiran positif dan menikmati setiap suasana riding adalah kunci keselamatan berkendara. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR