“Prinsipal di Jerman belum kasih kepercayaan sama kita untuk menjual New Beetle. Sebab mereka masih ragu dengan kualitas BBM di Tanah Air. Sehingga meminta kami bersabar untuk menunggu proses re-tuning dari spek Euro 5 di sana menjadi Euro 2,” papar Andrew Nasuri, CEO VW Indonesia.
Padahal sudah sejak awal peluncuran pihaknya mencoba meyakini prinsipal jika New Beetle aman jika mengonsumsi BBM jenis Pertamax Plus. Tapi pihak VW masih menolak dan mengharuskan VW Indonesia menunggu sampai proses re-tuning selesai.
“Yang menjadi perhatian prinsipal bukan hanya saat New Beetle dipakai di dalam kota yang tersedia banyak SPBU Pertamax Plus, tapi juga saat darurat ketika di pakai di luar kota,” jelasnya.
Namun kedepannya VW Indonesia tetap akan menyediakan produk tersebut di pasaran meski terlambat. “Pokoknya kita pasti kalah cepat sama importir umum. Ya bukan apa-apa, tapi menunggu persetujuan prinsipal soal mesin tersebut,” pungkasnya.
Editor | : |
KOMENTAR