Hanya saja, masih banyak yang melakukan kesalahan dalam merawat atau memperlakukan penyejuk kabin ini. Bahkan banyak yang menganggap AC mobil tak perlu perawatan.
“Perangkat AC mobil merupakan rangkaian dari beberapa komponen yang memiliki masa pakai dan perlu perawatan berkala,” jelas Rohim dari Sejuk AC di bilangan Joglo, Jakbar.
Salah satu komponen saja abnormal, kinerja AC jadi tidak dingin. Bila dibiarkan, bisa merembet yang berujung overhaul berbiaya jutaan rupiah.
Biasanya bermula dari bau tak sedap di dalam kabin, bunyi mendengkur dari kompresor AC, hawa panas saat AC dihidupkan atau tak keluar hembusan angin sama sekali. Ini dia delapan penyebab yang paling sering terjadi!
Hidupkan Ac Pada Rpm Tinggi
Suatu ketika, AC dinyalakan pada saat mobil kecepatan tinggi, mendadak kompresor meledak hingga puli kompresor terbang nyaris menembus kap mesin.
Cara ekstrem memperlakukan AC karena kompresor dipaksa hidup dan mati secara berulang-ulang saat putaran mesin cukup tinggi.
“Sebaiknya hidupkan AC pada saat rpm rendah agar magnetic clutch kit dan kompresor tak kaget mendapat tekanan ketika switch magnet AC bekerja,” terang Rohim lagi.
Buntutnya jelas, kompresor tak bisa di-repair alias harus ganti baru. Versi copotan (eks limbah) bisa mencapai Rp 1,5 jutaan. Bicara baru pasti di atas Rp 2 juta. Belum termasuk perbaikan kap mesin akibat dihajar puli kompresor.
Karpet Dasar Kotor
Mobil yang rajin cuci steam biasanya memiliki usia pakai AC lebih panjang karena karpet dasar biasanya ikut disedot pakai vacuum cleaner secara berkala.
Semakin sering kabin dan karpet dasar mobil dibersihkan, kotoran tidak ada lagi yang tersedot blower sebagai sirkulasi udara AC.
Meski mobil keluaran terakhir dilengkapi filter kabin, bukan berarti sistem AC aman tenteram. “Kotoran dari bawah tetap bisa terhisap dan lolos dari filter,” jelas Amin dari Sejuk AC di bilangan Joglo, Jakbar
Editor | : | billy |
KOMENTAR