Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nih, Cara Mapping ECU Mobil Standar Biar Jadi Sangar!

billy - Jumat, 18 Maret 2011 | 10:01 WIB
Nih, Cara Mapping ECU Mobil Standar Biar Jadi Sangar!
Nih, Cara Mapping ECU Mobil Standar Biar Jadi Sangar!

Nih, Cara Mapping ECU Mobil Standar Biar Jadi Sangar!
Nih, Cara Mapping ECU Mobil Standar Biar Jadi Sangar!
JAKARTA - Performa mesin standar, memang kerap dirasakan kurang oleh sebagian pemilik mobil. Apalagi kalau tunggangannya itu tergolong memang sanggup untuk diajak ngebut. Tak ayal ubahan pun dilakukan agar memperoleh hasil optimal.

Namun, ternyata, tak perlu ubahan banyak pun, bisa meningkatkan performa tunggangan jauh dari standarnya. "Cukup menggunakan ECU standar saja," jelas Wie-wie Rianto, dari Firna ProTechnik, di kawasan Tanjung Duren, Jakbar.

Menurut Wie-wie, ECU standar, terutama pada mobil-mobil modern sudah mengadopsi banyak hal yang cukup terperinci. "Banyak sekali hal yang dikontrol, melebihi apa yang disediakan oleh ECU stand alone aftermarket manapun," ungkapnya.

Seperti contohnya, ketika ia memperlihatkan sistem yang ada pada ECU standar Mitsubishi EVO VIII hingga X, misalnya. Di dalamnya terdapat lebih dari 1 mapping. "Ada 2 hingga 4 mapping," ujar lelaki yang kerap menangani mobil untuk ajang reli itu.

Sambil memperlihatkan ‘menu' yang ada di dalam ECU ia pun menjelaskan. "Jadi, misal soal kondisi di mesin, ketika berada pada oktan tinggi dan rendah, mapping bisa berpindah," katanya.

Maksudnya, ketika oktan tinggi adalah saat mesin mendapatkan kondisi bahan bakar baik, misalkan, lantas jika suatu ketika kondisi bahan bakar terdeteksi kurang baik, maka ECU akan segera berpindah ke mapping yang berikutnya.

"Mulai dari pengapian yang diatur lebih mundur, atau berikut hingga derajat camshaft pun bisa diatur," katanya. Itu terjadi dalam otak ECU standar.

Nah, lantas bagaimana lelaki bertubuh gempal itu bisa mengetahuinya?

Di sini letak kuncinya, Wie-wie memiliki software yang bisa ‘membuka' settingan dari pabrikan, sesuai dengan data yang ada di dalam ECU tersebut. "Saya menggunakan ECU flash, dari sana proses flashing atau remapping ECU standar bisa dilakukan," ungkapnya.

Jadi, cukup detail input yang didapat dari ECU standar tersebut, mulai dari pengapian, bahan bakar hingga boost controller bisa diatur, ada lagi soal speed limiter, seperti mobil-mobil khusus pasar Jepang, yang dibatasi hingga 180 km/jam saja kecepatan maksimumnya. "Setelah dibuka, bisa lebih maksimal kecepatannya," ujar Wie-wie.

Tentu banyak faktor juga yang harus diatur, tak hanya speed limiternya saja. "Harus tahu batasannya juga, karena kalau terlalu berlebihan bukan tak mungkin mesin bisa jebol," terangnya.

 
Nah, inilah bedanya, ketika ECU dengan kepintaran seperti ini tak bisa digabungkan dengan piggyback. "Sebab piggyback hanya mendapat input dari satu mapping saja, sementara ECU ini sudah memiliki mapping lebih dari 2," Wie-wie memberikan alasannya.

Untuk remapping Mitsubishi Evo, dipatok harga Rp 5 juta, sementara ia pun bisa melakukan buka mapping untuk Ferrari dan Porsche. "Untuk Ferrari dan Porsche, berkisar Rp 45 juta," jelasnya.

Untuk merek lain ada juga meski belum tersedia di Tanah Air. "Masih menunggu untuk Honda, misalkan, tetapi kalau Mugen, sudah ada flashing ECU standar seperti ini," tutupnya.  (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa