OTOMOTINET - Alternatif lain jika spidometer Kijang Innova Anda tak bisa lagi direkondisi, bisa menggantinya pakai versi copotan. Komponen ini biasanya dijajakan pedagang onderdil khusus, yang hanya menjual beberapa jenis peranti saja.
Seperti kios Karunia Jaya Motor (KJM) di pusat onderdil Atrium Senen Lt.5 Blok B No.62C, Jakpus ini, yang khusus menyediakan onderdil eks Singapura dan hasil lelangan asuransi.
Dwi Susilo yang mengelola kios tadi menawarkan dua pilihan spidometer bawaan Kijang Innova. "Tipe biasa warnanya putih untuk tipe E dan G, serta yang penampangnya berwarna hitam buat Innova V," papar pria ramah ini.
Perbedaan signifikan keduanya terletak pada penampang spidometer. Untuk bawaan Kijang Innova G dan E, angka dan garis berkelir putih (Gbr.1). Sementara milik tipe V yang merupakan kasta tertinggi dari keluarga MPV Toyota ini, dibekali model optitron alias dapat berpendar/mengeluarkan cahaya ketika anak kunci dimasukkan ke rumahnya.
Silo, sapaan pedagang yang menjajakan spidometer dan mesin limbah ini, menegaskan kalau barang dagangannya itu dijamin masih berfungsi dengan baik. "Saya dapat dari hasil lelang asuransi, biasanya diambil dari mobil bekas tabrakan dalam kondisi masih bagus," tandasnya.
Ciri lain yang dapat menandai apakah komponen bukan hasil rekondisi, bisa dilihat dari bagian cover belakang spidometer (Gbr.2). Kalau sudah pernah dibongkar, baut-baut pengikat tampak sedikit rompal pada sela kembangnya. Di samping itu, terdapat bekas copotan pada sealer di pinggiran cover belakang spidometer.
Model soket (Gbr.3) juga menjadi pembeda kedua tipe spidometer milik Kijang Innova ini. Untuk versi konvensional terdapat soket kabel di sisi atas sebelah kiri. Sementara model optitron, terdapat satu soket tambahan lagi untuk menjalankan sistem pendaran cahaya pada penampangnya.
Menurut Silo, jika berminat mengganti dengan versi optitron, tidak diharamkan bagi pemilik Kijang Innova tipe E atau G. Namun kena ongkos tambahan buat instalasi kelistrikan iluminasinya tadi.
"Ongkos pasang untuk model yang hitam (optitron) saya patok Rp 350 ribu, untuk yang model biasa cuma nambah Rp 50 ribu buat biaya pemasangannya," jelas Silo.
Banderolnya sendiri memang terpaut cukup jauh. Tipe biasa dengan angka dan tulisan pada penampang berwarna putih, dihargai sekitar Rp 750 ribu dan masih bisa dinego. Sedangkan versi optitron ditawarkan lebih mahal sekitar Rp 1,4 juta, belum termasuk ongkos pemasangan.
Penulis/Foto: Anton / Anton
Editor | : | Billy |
KOMENTAR