OTOMOTIFNET - Power supply buat kelistrikan mobil tersokong sepenuhnya oleh kinerja aki. Tak pelak jika komponen slow moving ini, mesti selalu diperhatikan kondisinya. Baik selama pemakaian rutin buat keperluan harian, bahkan ketika besutan kerap ditinggal lantaran jarang sekali dipakai.
Perawatan baterai atau aki pada mobil, semestinya perlu dilakukan secara berkala. "Idealnya setiap dua minggu sekali diperiksa kondisinya. Paling tidak sebulan sekali mesti dicek, terlebih jika mobil rutin digunakan," saran Steve Liong, marketing director PT Cahaya Triekencana Indonesia (CTI) selaku distributor tunggal modul perawatan aki CTEK ini.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Kalau aki sudah tekor (drop), mesti dicharge ulang jika kondisi sel masih bisa menyimpan daya listrik. Namun jika kemampuannya sudah melemah jangan lantas dibuang, mengingat harga aki saat ini semakin mahal terlebih untuk tipe MF (Maintenance Free).
Sebab bisa masih bisa dirawat atau direkondisi dengan modul charger CTEK dari Swedia ini. Salah satunya seperti tipe Multi XS 4003 berkapasitas 4 ampere. Proses isi ulang daya listriknya juga enggak makan waktu lama, cuma butuh 5 menit kondisinya kembali normal.
Pembuktian dilakukan pada Nissan Serena HS. Langkah pertama, hubungkan kutub positif dan negatif aki pakai pengait kabel modul yang sudah tersedia (Gbr.1), tanpa harus melepas kabel strum terlebih dulu.
Lantaran charger seharga Rp 1,5 juta ini juga membutuhkan suplai arus listrik, modul ini juga dilengkapi kabel ke stop kontak eksternal (Gbr.2). Saat itu pula proses isi ulang daya listrik ke aki dimulai.
Perhatikan lampu indikator yang ada di bodi modul, karena ini sangat penting buat Anda yang masih awam. Jika muncul cahaya merah dari indikator di ujung kiri atas (Gbr.3), menandakan kalau aki sudah tidak dapat direkondisi lagi, atau bisa juga karena salah mengaitkan kabel charger pada terminal aki (merah ke positif, hitam ke negatif).
Jika aki masih bagus, lampu berwarna oranye akan muncul bertahap di setiap indikator bernomor 1-7 (Gbr.4). Angka 1 saat pembersihan sulfat di setiap lempengan timah supaya aki awet. Nomor 2 uji charge, 3 indikasi proses charge utama sedang berlangsung, dengan voltase meningkat secara bertahap hingga 14,4 volt.
Indikator 4 merupakan tahap penyerapan, voltase dibikin tetap sementara ampere diturunkan, untuk mencegah overcharging. Nomor 5 tahap analisa guna memastikan apakah aki masih dapat menyimpan listrik dengan baik setelah dicharge. Angka 6 menunjukkan proses rekondisi berat jenis air aki sampai normal kembali.
Sementara 7-8 masuk mode maintenance (perawatan). Modul charger harus tetap terhubung ke stop kontak di garasi rumah, jika mobil jarang dipakai. Tahap ini akan membuat ampere tetap stabil, sekalipun drop modul secara otomatis akan mengisi ulang arus listrik ke aki
Penulis/Foto: Anton / Anton
Editor | : | Editor |
KOMENTAR