Banyak pilihan, pakai yang sesuai kegunaan |
OTOMOTIFNET - SUV. Sayangnya kini sesuai penjualan unit sedan yang tak lebih dari 2% dari market share total penjualan mobil setahun, turut meminimkan pilihan ini.
Mengakalinya, tak sedikit yang mengubah tampilan mobilnya dengan cara mengganti ban standar namun tetap 15 inci. Hanya saja, pastikan ukurannya sesuai dengan yang terpasang pada kendaraan.
Jika ganti ukuran, mestinya dilakukkan fitting dulu, takutnya ada sentuhan pada sepatbor saat dipakai normal atau roda dibelokkan. Penting juga perhatikan offset dan konturnya.
“Misalkan pakai ban 205/65 R15, mau ganti ukuran lain (istilahnya inch-up), pastikan bannya merupakan konversi dari ban orisinal bawaan pabrik,” jelas Zulpata Zainal, tire evaluation & EO PT Bridgestone Tire Indonesia.
Konversi disini maksudnya, secara total diameter (tinggi ban) hampir sama dengan ban bawaan dari kendaraan, sehingga pembacaan di odometer atau takometer akurat.
Selain itu, total performa (akselerasi) tidak jauh beda. “Kalau diameter ban lebih kecil, akselerasi meningkat tetapi top speed turun. Demikian juga kalau diameter lebih tinggi dari ban aslinya, top speed meningkat tetapi akselerasi jadi agak berkurang,” lanjutnya.
Ganti model boleh, asal ukuran sesuai bawaan orisinal |
Kode huruf di akhir barisan kode spek ban menandakan speed index |
Ukuran 15 inci profil telapak lebar dan dinding ban tinggi, bisa membuat mobil terlihat gagah |
Marketing manager EP Tyres, Surya juga mengimbau jika mau inch-up, lakukan pendataan mengenai ukuran, lebar, profil ban. “Lebar harus sama dengan standar, kalaupun ada selisih cukup 2,5 sampai 3%,” timpalnya.
Menurutnya, ukuran 15 banyak juga dipakai kendaraan jenis jip. Perhatikan motif kembangannya, untuk dipakai di dalam kota model All Terrain, kalau di proyek atau off-road Terrain.
“Kadang ada kesalahan pakai karena dengan maksud ingin gagah atau gaya, malah bisa berbahaya, sehingga ketika dipacu kecepatan tinggi di jalan tol ban bisa sliding. Jangan memandang dari sisi motif kembangan bagus, padahal belum tentu cocok untuk di SUV atau sedan,” terang Surya.
Namun hal itu bisa dihindari jika rajin menanyakan spek-nya kepada penjual ban. Seperti dibilang Yotam, manajer Century Ban di Jalan Lapangan Bola, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, “Ukuran 15 inci banyak modelnya, tergantung digunakan buat apa. Yang pasti kalau buat sedan jarang, biasanya jenis hatchback seperti Yaris, Jazz, Swift, Aerio.”
“Kalau buat sedan menengah, ukuran 15 inci masih dipakai City dan Vios. Belum lagi ada yang buatan lokal maupun impor seperti dari Thailand atau Jepang,” sambung Yotam seraya menyebut ukuran 15 paling laku merek Bridgestone dan Dunlop.
Hal lain yang wajib dicermati, speed index. Kalau ganti, minimal speed index-nya sama dengan ban bawaan kendaran. Jika load index berupa angka di akhir barisan kode ban, speed index berupa huruf seperti S, H, V, Q, R, T, W, Y atau Z.
Contoh kode 205/65 R15 94S. Indeks kecepatan S, menandakan kemampuan ban dapat dipacu sampai kecepatan 180 km/jam. Kalau H= 210 km/jam, V= 240 km/jam. “Selain itu yang umum, Q = 160 km/jam, R =170 km/jam, T= 190 km/jam, W= 270 km/jam, Y= 300 km/jam dan Z di atas 240 km/jam,” tambah Zulpata.
Memang, sebaiknya konsumen memperhatikan kondisi fisik ban dengan benar dan yang perlu diingat fungsinya untuk apa. Terpenting lagi, utamakan safety.
Penulis/Foto: Fend / Dolok
Editor | : | Editor |
KOMENTAR