Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Modifikasi Bodi Pelat, Insting Berdasarkan Pengalaman

billy - Minggu, 13 Mei 2012 | 11:03 WIB
No caption
No credit
No caption

 
JAKARTA - Sejak tahun 1989, Ateng Wijaya konsisten mengolah pelat galvanis ukuran 0,8 mm sampai 1 mm sebagai material utama modifikasi bodi. Tentu tidak sembarangan dalam membentuk pelat galvanis, proses observasi dan pemetaan bidang mutlak dilakoni. Karena pengalaman, Ateng tidak perlu lagi menggunakan mal atau cetakan. Melainkan pakai insting yang terukur berdasarkan pengalaman.

Walau begitu, jangan remehkan soal tingkat presisi. Ateng menjamin hasil garapannya presisi. Oleh karenanya sudah cukup banyak hasil garapannya diikutkan pada berbagai kontes modifikasi. “Proses penggarapan, Saya cukup menggunakan perasaan. Selebihnya tinggal mengatur ritme kentengan,” ujar Ateng, punggawa bengkel modifikasi Resta Motor.

Untuk pengerjaan seluruh bodi total berbahan pelat galvanis, Ateng memasang tarif Rp 5 juta. “Sedangkan untuk pemasangan bumper depan, belakang dan wide body, masing-masing Rp 2 juta. Harga segitu sudah berikut biaya pengecatan,” jelas Ateng yang beralamat di Jl. Srengseng Raya, No. 117, Kembangan, Jakbar.

Nah perkara bobot juga menjadi hal yang kerap dipertimbangkan. “Selama ini orang beranggapan bahwa pelat lebih berat dibanding fiberglass. Sebetulnya pelat galvanis garapan Saya lebih ringan, sebab tidak membutuhkan banyak dempul. Keunggulan lainnya, pelat dapat direparasi jika penyok dan aksen cat dapat lebih mencolok,” ungkap pria kelahiran Tasikmalaya, Jabar 36 tahun lalu ini.

Proses penggarapan berkisar 2 bulan hingga 3 bulan pengerjaan. Kepastian waktunya tergantung pada besar kecilnya item pekerjaan dan tingkat kesulitan. “Harmonisasi bentuk juga menjadi yang utama agar detailnya sempurna, jadi tidak asal tempel saja,” lanjut Ateng.

Ditangani oleh 2 orang karyawan, Ateng juga menerima reparasi bodi. Tentu berbahan pelat galvanis yang dapat dikombinasikan dengan bodi standar mobil. “Misalnya bumper depan atau belakang standar telah pecah atau penyok. Maka dapat diganti pakai bumper berbahan pelat. Harga tergantung kerusakannya, yakni berkisar Rp 2 juta sampai RP 6 juta. Jika sasisnya kena, maka biayanya Rp 6 juta termasuk bikin bodi baru,” rincinya lagi.

Finishing juga menjadi standarisasi untuk mendapatkan kualitas garapan. Oleh karenanya Ateng memiliki runutan yang teliti mengenai finishing. “Prosesnya dimulai dari pengamplasan, epoxy, dempul (hanya menutupi sisa ketokan dan tambalan), cat dasar, kemudian cat oven,” urainya seraya bilang bengkelnya buka setiap hari.

Perawatan Bodi Pelat
Pelat galvanis yang sudah dikenteng tentu berpotensi minculnya karat, akibat terkikisnya lapisan galvanis. Untuk menanggulanginya, Ateng menggunakan lapisan anti karat yang dioleskan pada titik yang dikenteng dan bekas las-lasan. “Untuk perawatan berkala, dianjurkan untuk melapisi bagian dalam bodi berbahan pelat pakai cairan anti karat. Terutama pada bagian las-lasan,” kata Ateng menjelaskan.   (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa