MAKIN BESAR, MAKIN LABIL
Potensi terjadinya kecelakaan antara kendaraan berat seperti bus dan truk dengan kendaraan penumpang, sebenarnya sama besar. “Hanya impact kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat juga lebih besar. Peluangnya sama, tetapi efeknya lebih fatal,” kata Sony Susmana dari Safety Defensive Consulting Indonesia.
Semakin besar dimensi sebuah kendaraan, maka kendaraan tersebut makin tidak seimbang, makin sulit dikemudikan dan dikendalikan. Karena ukuran dan beratnya jauh lebih besar dari kendaraan penumpang, maka bus, truk atau trailer tidak bisa berhenti secepat kendaraan lebih kecil.
Jalan berkelok, menambah area blind spot (kiri) - Waspadai tangki, ada peluang terjadi fluid surge (kanan)
Blind spot-nya juga semakin besar. Terlebih bila di jalanan pegunungan, sempit atau berkelok-kelok. “Selain dimensi kendaraan dan muatan, besarnya blind spot dipengaruhi oleh faktor jalan yang berkelok-kelok, bangunan atau kendaraan lain di sepanjang jalan,” lanjut Jusri. “Faktor ini yang membuat kita, sebaiknya menjauh dari trailer dan kawan-kawannya itu,” bilang Sony.
Cara paling aman untuk berbagi jalan dengan kendaraan kelas berat tersebut adalah menjaga jarak. Tidak seperti antara sesama mobil penumpang, jarak aman dengan truk atau bus jelas lebih besar. “Ada yang namanya buffer zone. Kira-kira saja, tinggi kendaraan berapa. Misal 4 meter, berarti kita harus punya jarak, kalau mobil itu dirubuhin 4 meter ke samping,” terang Sony.
(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR