Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Me Vs Mr. Big: Bagaimana Menghadapi Si Besar di Jalan Raya

billy - Sabtu, 10 Maret 2012 | 12:01 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Awal tahun ini jalanan Tanah Air diwarnai dengan sejumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan berdimensi besar. Dari tabrakan beruntun sampai 18 mobil di Jagorawi, disusul kecelakaan di daerah Puncak yang menewaskan belasan orang. Apakah ini berarti kendaraan besar lebih mudah terlibat kecelakaan? Bagaimana mestinya berbagi jalan secara aman dengan mereka?

MAKIN BESAR, MAKIN LABIL

Potensi terjadinya kecelakaan antara kendaraan berat seperti bus dan truk dengan kendaraan penumpang, sebenarnya sama besar. “Hanya impact kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat juga lebih besar. Peluangnya sama, tetapi efeknya lebih fatal,” kata Sony Susmana dari Safety Defensive Consulting Indonesia.

Semakin besar dimensi sebuah kendaraan, maka kendaraan tersebut makin tidak seimbang, makin sulit dikemudikan dan dikendalikan. Karena ukuran dan beratnya jauh lebih besar dari kendaraan penumpang, maka bus, truk atau trailer tidak bisa berhenti secepat kendaraan lebih kecil.


 Jalan berkelok, menambah area blind spot (kiri) - Waspadai tangki, ada peluang terjadi fluid surge (kanan)
“Titik berhenti mereka akan lebih jauh walaupun di lintasan datar. Lebih-lebih di lintasan menurun,” kata Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting.

Blind spot-nya juga semakin besar. Terlebih bila di jalanan pegunungan, sempit atau berkelok-kelok. “Selain dimensi kendaraan dan muatan, besarnya blind spot dipengaruhi oleh faktor jalan yang berkelok-kelok, bangunan atau kendaraan lain di sepanjang jalan,” lanjut Jusri. “Faktor ini yang membuat kita, sebaiknya menjauh dari trailer dan kawan-kawannya itu,” bilang Sony.

Cara paling aman untuk berbagi jalan dengan kendaraan kelas berat tersebut adalah menjaga jarak. Tidak seperti antara sesama mobil penumpang, jarak aman dengan truk atau bus jelas lebih besar. “Ada yang namanya buffer zone. Kira-kira saja, tinggi kendaraan berapa. Misal 4 meter, berarti kita harus punya jarak, kalau mobil itu dirubuhin 4 meter ke samping,” terang Sony.
(mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa