“Semua bisa saja terjadi hanya dalam 1 balapan. Di Belanda pekan lalu kami harus kehilangan 25 poin, mesin yang rusak dan kekecewaan yang cukup besar. Tapi di MotoGP Jerman kami meraih keberuntungan dari nasib sial yang dialami Casey Stoner. Padahal saya sendiri sudah sangat senang finish di urutan ketiga dengan kondisi motor kurang grip pada bagian belakang seperti ini,” jelas Lorenzo.
Meski sempat terlihat menyusul dengan cepat kedua pembalap Repsol Honda menjelang pertengahan balapan, namun ternyata selisihnya justru semakin menjauh. Pedrosa dan Stoner justru semakin menjauh ke depan.
“Finish di podium kedua memang masih jadi hasil yang cukup bagus, apalagi kami selalu mengakhiri balapan di urutan kedua di MotoGP Jerman,” girang juara dunia MotoGP 2010 itu.
Finish di urutan kedua secara otomatis melambungkan kembali posisi Lorenzo sebagai pimpinan klasemen dengan selisih 20 poin dari Casey Stoner. Meski demikian ia harus tetap tampil konsisten, sebab kabarnya Lorenzo bakal mengurangi sesi latihan untuk mengirit penggunaan mesinnya hingga seri terakhir. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR