“Sebenarnya saya tidak ingin mengatakan hal ini, tapi media sekarang sudah tidak memberitakan apa yang kami inginkan. Memang ada masalah di Bahrain, tapi demikian juga kondisinya dengan negara-negara lain di Eropa, mereka semua punya masalah dalam politik pemerintahannya. Tapi terlalu mendramatisasi kondisi ini, bukanlah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh media,” kecam Eric Boullier, bos tim Lotus F1.
Boullier melanjutkan bahwa politik adalah politik, dan itu tidak pernah bisa dicampur-aduk dengan olahraga otomotif. Hal ini adalah kesalahan yang paling fatal, sebab bukannya kondisi akan lebih membaik, justru akan membuat potret Bahrain jadi lebih buruk. Beruntung promotor tetap menyelenggarakan event tersebut sesuai jadwal, dan buktinya sukses dilaksanakan tanpa adanya gangguan seperti yang diperkirakan.
“Kami sudah punya banyak masalah di paddock, dan kami tidak butuh lagi problem dari luar menghinggapi ajang balap ini. Eh, media malah melakukan hal itu, mereka membawa faktor politik dari luar dan ini tidak bagus bagi F1,” lanjutnya.
Tidak berbeda dengan Boullier, Christian Horner sebagai bos tim Red Bull juga mengatakan hal yang sama. Namun Horner lebih menegaskan bahwa antusias masyarakat Bahrain untuk menonton F1, ternyata tidak berkurang. Bahkan mereka terlihat lebih antusias untuk menonton pagelaran balap kelas dunia itu.
Sekarang kondisi yang sebenarnya sudah terlihat dan juga membuka mata semua orang, bahwa di Bahrain tidak terjadi apapun hal yang ditakutkan semua pihak. Hmm, semuanya perlu pembuktian sebelum melakukan keputusan. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR