Pelarangan tersebut mendapat kawalan ketat dari FIA (Federasi balap mobil dunia) sebagai badan yang mengeluarkan regulasi. Salah satu caranya dengan memasang sensor optik pada sistem gas buang, sehingga tidak ada tim yang bisa melakukan eksploitasi secara diam-diam.
“Dalam kasus ini, desain knalpot mobil masih cukup konvensional. Semua orang sudah tahu keuntungan membuat knalpot dengan cara mengeksploitasi gas buang. Mereka juga sudah tahu apa yang akan mereka lakukan dengan adanya pembatasan tersebut. Yaitu mengaplikasikan ide baru yang dampaknya sama dengan eksploitasi gas buang pada mobil F1,” jelas Ross Brawn, sebaga bos tim Mercedes GP.
Sependapat dengan Brawn, Mark Gillan sebagai Chief Operations Engineer di tim Williams, menganggap bahwa semua regulasi tetap mempunyai cacat. Ungkapan Gillan menandakan semua regulasi bisa diakali, agar setiap tim bisa mendapatkan keuntungan.
“Dengan semua regulasi tersebut, akan selalu ada jalan untuk mengakali dan membuat inovasi baru. Hal itulah yang membuat kami sangat menikmati mengembangkan mobil, karena tidak ada regulasi yang tidak bisa diakali. Sebagai desainer dan pakar aerodinamis di F1, tugas kami adalah mencari bagian mobil yang bisa dieksploitasi untuk meningkatkan performanya,” tambah Gillan. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR