Jakarta - Laksana ‘bulan madu di awan biru’ ala Inka Christie dan Amy Search, M. Fadli yang baru dipinang Kawasaki sudah melakukan ritual honeymoon. Minggu lalu (8-15/1) bersama kru Manual Tech Beet Kawasaki Racing Team, ia terbang ke Sirkuit Sepang, Malaysia untuk menjajal motor. Banyak input positif diperoleh, apa saja?
IKUT ALL JAPAN
Untuk motor, menurutnya ia hanya mengetes setting suspensi yang dilakukan langsung oleh personel Showa Jepang. Bantingan standar milik ZX-6R diubah sesuai keperluan balap. “Lima hari gitu-gitu aja, hanya coba suspensi, misal kalau ganti spring gimana rasanya,” ungkap Fadli.
Menurutnya, handling motor versi 2011 tersebut lebih ringan untuk dibanting kanan dan kiri. Sehingga menikung lebih gampang. Namun yang spesial, ia ditemani Katsuaki Fujiwara, rekan setim di ajang Asia Road Racing Championship. Sehingga banyak ilmu baru yang ia dapat langsung dari pembalap Jepang yang kenyang di kejuaraan Eropa tersebut.
“Banyak yang didapat, dari riding style, racing line, terus cara bawa Kawasaki, jadi lebih cepat,” ungkap Fadli yang mengakui belum pernah mendapat input seperti itu sebelumnya.
Lebih lanjut, kelahiran Mei 1991 ini bilang, Fujiwara pembalap berpengalaman yang enggak pelit ilmu. Ia merasa senang karena tak pernah punya mentor, apalagi yang bisa kasih masukan secara empat mata.
Input dari pembalap yang lama di Eropa itu membuat catatan waktunya lebih cepat ketimbang yang pernah ditoreh di Sepang. Meski dengan alasan takut takabur, ia enggan menyebut best time yang berhasil dicetaknya. “Yang jelas lebih cepat dari tahun lalu,” ujarnya.
Sesi tes di Malaysia ini merupakan satu dari empat jadwal tes yang akan dilakoni Fadli sepanjang 2011. Dua lainnya ditetapkan di Jepang (Autopolis), Indonesia dan satu lagi antara Qatar atau Cina. “Rencananya empat kali di luar balapan,” ucap pembalap yang sebelumnya besut Suzuki dan Yamaha ini.
Bukan hanya latihan dan ikut kejuaraan supersport Asia serta nasional, Fadli juga akan ‘diterjunkan’ di kejuaraan All Japan. Enggak ikut seluruh seri memang, melainkan hanya tiga seri. Diharapkan, kemampuan berhadapan dengan kompetisi yang keras di All Japan meningkatkan daya saing di kejuaraan lain.
Meski mencetak waktu bagus, Fadli yang bertengger di posisi ke-5 kejuaraan Asia enggak mengecilkan dua kejuaraan yang dihadapinya. Di Supersport nasional, persaingan tahun ini lebih ketat dengan bertambahnya jumlah peserta. Sementara di Asia, menurutnya akan ada banyak pembalap baru termasuk dari Australia dan Jepang. “Pembalap Jepang aja turun di sini, katanya (ARRC, red) mau jadi kiblatnya balap motor Asia,” ungkap pembalap yang tengah merintis bengkel motor di lokasi milik sendiri ini.
Lantas, dengan mengambil ancang-ancang lebih awal, plus ambil ‘kursus’ di All Japan, apakah orang-orang pabrikan membisikkan target khusus untuk Fadli? “Pesannya, lebih bagus dari kemarin,” ujarnya yang ditafsirkan sebagai lebih baik dari posisi ke-5.
Semoga tercapai, Bro. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR