|
Sentul, Jawa Barat- Ajang balap motor makin bergairah. Setelah sukses dengan gelaran Indoprix dan Indospeed Race Series (IRS) di sirkuit Sentul, tahun ini akan dilangsungkan balap motor layaknya Indoprix. Tapi, kali ini khusus digelar di Sentul satu paket dengan IRS yang menggelar kejurnas Supersport, Superbike dan Harley-Davidson.
BAROMETER ASIA
"Kelas yang dilombakan sama dengan Indoprix yakni bebek 110 cc dan 125 cc. Bedanya, kali ini peserta tetap Indoprix tidak diperkenankan ikutan di IRS. Tujuannya, ya agar juaranya tidak yang itu-itu saja. Namun lebih dari itu, tujuan utama adalah untuk pembibitan pembalap motor bebek dimana sekarang kita sudah membuktikan diri sebagai barometer Asia," ujar Bambang Gunardi, bos Indospeed sebagai promotor IRS.
Hal itu ditunjukkan dengan para pembalap motor Indonesia mendominasi Asian GP kelas Underbone (bebek 115 cc) di seri terakhir Qatar belum lama ini. Bahkan prestasi itu sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Hanya pada tahun lalu saja direbut Malaysia. Gairah inilah salah satunya yang memicu Bambang Gunardi untuk menggelar balap motor bebek di IRS.
Tokoh balap senior ini pun tak menampik kemasan balapnya ini bisa menyaingi Motoprix yang merupakan kejurnas untuk jenjang Indoprix. "Bedanya kan kalau Motoprix itu kejurnas dan per region. Sedangkan kelas bebek di IRS ini bukan kejurnas. Lagi pula event yang akan saya gelar ini jelas di sirkuit permanen selama 5 seri sepanjang tahun," lanjut Bambang.
Secara jalur sangat bagus untuk pembibitan dan pembinaan. Mengingat memang seluruh serinya dilangsungkan di Sirkuit Sentul. Barangkali ada pemikiran soal panjang sirkuit yang hampir 4 kilometer terlalu panjang untuk para pemula. Namun justru itu cocok untuk pembinaan apalagi kalau jangkauannya ingin menjadi raja di Asia.
Tahun 2011 akan terdiri dari 4 paket balapan (tahun lalu berlangsung 5 seri sesuai schedule). Bambang optimis akan lebih diminati sponsor. Nyatanya, sudah ada beberapa sponsor yang hampir final bersedia membranding IRS tahun 2011. "Mudah-mudahan segera deal dan bisa segera dilakukan press conference untuk itu," tambahnya.
Ari Wibisono, manajer motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) menyambut baik bakal digelarnya event balap motor saingan Motoprix ini.
"Wah, pasti seru itu. Dan menurut saya, meski bukan kejurnas tetap bergengsi karena dilangsungkan di sirkuit permanen dan bertaraf internasional. Saya pastikan para pembalap di bawah Yamaha akan ikutan event gelaran Indospeed ini," ungkap Ari.
Disampaikan Ari, beberapa tim memutuskan hanya berkonsentrasi di balap setingkat Motoprix tahun ini. Misalnya tim Kepoth (Jawa Tengah), Yonk Jaya (Bandung) hingga HRVRT (Kalimantan Selatan) melalui pembalap Sandi Ramadhani dan Diaz Kumoro Jati yang turun kelas dari Indoprix karena usianya memang masih muda.
Tak hanya itu, kelas ini bisa menjaring peserta privateer di Jabotabek, Jawa Barat hingga peserta one make race yang banyak digelar berbagai merek ATPM. (otosport.otomotifnet.com)
BAROMETER ASIA
"Kelas yang dilombakan sama dengan Indoprix yakni bebek 110 cc dan 125 cc. Bedanya, kali ini peserta tetap Indoprix tidak diperkenankan ikutan di IRS. Tujuannya, ya agar juaranya tidak yang itu-itu saja. Namun lebih dari itu, tujuan utama adalah untuk pembibitan pembalap motor bebek dimana sekarang kita sudah membuktikan diri sebagai barometer Asia," ujar Bambang Gunardi, bos Indospeed sebagai promotor IRS.
Hal itu ditunjukkan dengan para pembalap motor Indonesia mendominasi Asian GP kelas Underbone (bebek 115 cc) di seri terakhir Qatar belum lama ini. Bahkan prestasi itu sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Hanya pada tahun lalu saja direbut Malaysia. Gairah inilah salah satunya yang memicu Bambang Gunardi untuk menggelar balap motor bebek di IRS.
Tokoh balap senior ini pun tak menampik kemasan balapnya ini bisa menyaingi Motoprix yang merupakan kejurnas untuk jenjang Indoprix. "Bedanya kan kalau Motoprix itu kejurnas dan per region. Sedangkan kelas bebek di IRS ini bukan kejurnas. Lagi pula event yang akan saya gelar ini jelas di sirkuit permanen selama 5 seri sepanjang tahun," lanjut Bambang.
Secara jalur sangat bagus untuk pembibitan dan pembinaan. Mengingat memang seluruh serinya dilangsungkan di Sirkuit Sentul. Barangkali ada pemikiran soal panjang sirkuit yang hampir 4 kilometer terlalu panjang untuk para pemula. Namun justru itu cocok untuk pembinaan apalagi kalau jangkauannya ingin menjadi raja di Asia.
Tahun 2011 akan terdiri dari 4 paket balapan (tahun lalu berlangsung 5 seri sesuai schedule). Bambang optimis akan lebih diminati sponsor. Nyatanya, sudah ada beberapa sponsor yang hampir final bersedia membranding IRS tahun 2011. "Mudah-mudahan segera deal dan bisa segera dilakukan press conference untuk itu," tambahnya.
Ari Wibisono, manajer motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) menyambut baik bakal digelarnya event balap motor saingan Motoprix ini.
"Wah, pasti seru itu. Dan menurut saya, meski bukan kejurnas tetap bergengsi karena dilangsungkan di sirkuit permanen dan bertaraf internasional. Saya pastikan para pembalap di bawah Yamaha akan ikutan event gelaran Indospeed ini," ungkap Ari.
Disampaikan Ari, beberapa tim memutuskan hanya berkonsentrasi di balap setingkat Motoprix tahun ini. Misalnya tim Kepoth (Jawa Tengah), Yonk Jaya (Bandung) hingga HRVRT (Kalimantan Selatan) melalui pembalap Sandi Ramadhani dan Diaz Kumoro Jati yang turun kelas dari Indoprix karena usianya memang masih muda.
Tak hanya itu, kelas ini bisa menjaring peserta privateer di Jabotabek, Jawa Barat hingga peserta one make race yang banyak digelar berbagai merek ATPM. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR