"Bedanya hanya pada fairing depan dan head lamp tentunya," buka Setyo Pribadi, Service Manager PT Bajaj Auto Indonesia (BAI). Fairing setengah ini membuat penampilannya lebih sporty, tapi mesin 220cc-nya tetap menonjol.
"Sedang sasis dan suspensinya sama persis. Sumbu roda dan dimensinya sama. Perbedaanya, Pulsar 220 sudah pakai disk brake," lanjutnya. Tapi bila dibandingkan dengan Pulsar 200 perbedaanya lebih banyak, misalnya ukuran suspensi depan hingga bentuk sasisnya pun berbeda.
Jadi jangan heran bila ternyata riding position Pulsar 220 mirip sekali Pulsar 180. Cuma sedikit berbeda karena fairingnya enggak ikut belok saat setang diubah arahnya.
Lalu bagaimana dengan mesinnya? "Basic-nya sama, tapi ada banyak perbedaan. Yang pasti gear ratio-nya berbeda," jelasnya dengan logat Jawa. Selain itu Pulsar 220 boleh dibilang merupakan versi stroke-up dari varian Pulsar 200.
Diameter piston Pulsar 220 dan 200 sama-sama 67mm, tapi strokenya berbeda. Stroke Pulsar 200 hanya 56,4, sedang Pulsar 220 mencapai 62,4mm. Tapi bila dibandingkan dengan Pulsar 180, benar-benar berbeda. Pulsar 180 memiliki stroke 56,4 dan diameter piston 63,5mm.
Jadi, kalau dari Pulsar 180 ke Pulsar 200 dilakukan langkah bore-up, sedang dari Pulsar 200 ke Pulsa 220 diambil langkah stroke-up untuk mendapatkan kapasitas ruang bakar yang lebih besar.
Perbedaan lain adalah ukuran karburatornya. Venturi karburator Pulsar 220 mencapai 32mm. Sedang versi 180 hanya 29 mm. Pantas saja, kapasitas mesin lebih besar, akselerasinya pun makin ringan! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR