Dibilang sebagai limosin versi murah karena tak seperti mobil limosin kebanyakan yang memakai mesin V8 yang bervolume besar, Grand Raeton hanya dibekali mesin 4-silinder bervolume 1.8 liter. Tenaganya juga terbilang pas-pasan untuk menggendong mobil besar tersebut, yakni hanya 175 dk dan torsi 230 Nm. Toh demikian, Changan turut mengaplikasi teknologi hybrid yang tak dijelaskan besaran outputnya.
Sementara dari sisi eksterior, baik tampilan tampang dan buritan hingga ke garis bodi telak-telak menyontek desain sedan Toyota Camry XV40, yang juga beredar di Indonesia dan dikenal sebagai mobil pejabat.
Tengok saja aplikasi headlamp persegi dengan paduan gril besar berlapis krom. Perbedaan terlihat dari aplikasi logo di gril. Serta desain rumah foglamp di bagian bumper depan dengan taburan lampu LED di sekitarnya.
Sedangkan bagian buritan, sosok Camry masih kental terasa dengan bentuk rear lamp kotak yang memanjang di sisi belakang. Bedanya ada panel krom di kap bagasi, serta kombinasi warna merah dan putih pada rearlamp. Dan tak ketinggalan, emblem hybrid yang lagi-lagi menyontek logo pada Camry hybrid. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR